Pendidikan Dasar dan Malam Keakraban (Dikrab) KPA Cekakpala angkatan ke-II selesai dilaksanakan. KPA Cekakpala dibawah komando Oki Ahmadiansyah terus melesat dengan berbagai terobosan. Kali ini setiap anggota tidak sembarang masuk menjadi anggota, “kita punya ADRT sebagai kitab suci cekakpala.” kata Oki ketua umum KPA Cekakpala yang juga alumnus UIN Ciputat.
Dikrab kali ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 Januari 2017 di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, yang berlokasi di Javana Spa, camp ground 2 Lembah Puspa. Lulusnya 16 orang peserta ditambah empat orang disahkan menjadi anggota tetap KPA Cekakpala. Dikrab kali ini melahirkan nama angkatan ‘Alas Javana’. Panitia juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yg berkontribusi.
Materi yang disajikan beragam dan sangat menarik, misal Teknik Penulisan Travelling, dikenal oleh tradisi KPA Cekakpala, TPT. Menghadirkan salah satu anggota KPA Cekakpala yang juga bergelut di dunia jurnalistik Kompas group, Galih Prasetyo. Disini Galih menjabarkan bagaimana menuliskan sekitar traveller amati dengan gaya menulis Feature beraroma sastra.
Lain halnya dengan Dokter Fikri Suadu. Dokter yang gemar travel ini menjelaskan bagaimana menolong seseorang yang sedang tak sadarkan diri, tak hanya di jalur pendakian gunung, di dataran rendah, hingga menyelam. Bahkan Dokter lulusan Universitas Samratulangi, Manado ini juga menjelaskan gejala ilmiah secara kedokteran mengenai kesurupan bagi pelancong, dan Hipo bagi pendaki.
Lain hal, dalam praktek materi Navigasi Darat yang turut disaksikan langsung oleh pengelola Taman Nasional Gunung Halimun Salak, biasa disapa Mas Agung. Mas Agung adalah editor Peta Gramedia. Suatu kebanggaan KPA Cekakpala dapat dihadiri oleh Mas Agung dengan latar belakang membanggakan yang berkualitas untuk mengajarkan bagaimana mengenali medan, dari cara paling kuno hingga modern (menggunakan aplikasi pada hp). Paada saat aplikasi baca peta bahkan peserta bahkan ikut andil dalam operasi bersih Gunung Salak dilakukan dengan kesadaran dari hati tanpa adanya instruksi.
“Bukti bahwa mereka mampu menjadi Pelopor bukan sekumpulan Pengekor” kata Danu salah satu Stering comite.
Hal ini berarti pengaplikasian tema kegiatan menjadi landasan pergerakan, yaitu ‘membentuk Individu yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosio ekologis berdasarkan pada nilai-nilai spritual serta kemanusiaan’.
Mari menjadi bagian dari Keluarga Besar KPA Cekakpala, bersama menjadi pemuda-pemudi dalam upaya menjaga pelestarian alam di Indonesia.