Puguh Dwi Kuncoro: Bermanfaat buat Sesama dan Bangsa adalah Kebahagiaan

Satu lagi anak muda yang peduli dengan pemberdayaan anak muda Indonesia untuk membangun negeri, namanya Puguh Dwi Kuncoro. Ia adalah pendiri wadah pemberdayaan pemuda Indonesia yang diberi nama Indonesian Youth Dream atau disingkat IYD. Organisasi ini ia didirikan dengan tekad dan keyakinannya akan kekuatan dari mimpi anak-anak muda yang mampu membawa perubahan bagi lingkungannya, Indonesia, dan bahkan dunia di masa mendatang.

Pendirian organisasi ini sebenarnya bermula dari perjalanan Puguh—begitu biasa ia dipanggil dan beberapa anak muda dari sejumlah daerah ketika merealisasikan proyek sosial kemanusiaan di Kupang, Nusa Tenggara Timur dari program bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Perjalanan itu ternyata menginspirasinya untuk membuat sesuatu yang berdampak bagi orang lain. Dan akhirnya organisasi pemberdayaan pemuda lah pilihannya dijatuhkan.

Ketika ditanya mengapa memilih isu kepemudaan, Puguh menjawab, ia mendapat insight saat berinteraksi dengan penduduk lokal di Kupang di perjalanannya kala itu. Ia melihat banyak sekali anak-anak muda Kupang yang berbakat dan punya mimpi besar, namun dihadapkan dengan keterbatasan infrastruktur dan fasilitas di daerahnya.

Tambah Puguh, “Beneran deh, anak-anak muda di sana itu keren banget. Aku bisa lihat itu ketika berinteraksi langsung dengan mereka. Aku dan teman-teman sharing banyak hal juga sama mereka. Ya tapi itu, mereka nggak punya tempat untuk mengembangkan bakat dan mengarahkan mereka.”

Tak hanya anak-anak muda di daerah saja, Puguh menilai, anak-anak muda lainnya di Indonesia sebenarnya juga punya mimpi besar untuk kemajuan negaranya, akan tetapi belum ada wadah yang dibentuk untuk mengarahkan dan mengembangkan anak muda ini agar siap jadi pemimpin atau berkontribusi dalam perubahan negara dan dunia jadi lebih baik.

Tak berpikir panjang, sepulangnya dari perjalanan yang ia lakukan pada 2013 itu, ia langsung sigap menghubungi teman-temannya untuk membentuk konsep komunitas, menyusun perencanaan program dan sistemnya, hingga pada awal 2015, organisasi ini resmi berdiri dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.  Peresmian ini juga ditandai dengan penyelenggaraan Youth Dream Camp atau perkemahan selama seminggu yang diikuti ratusan anak muda dari berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya Youth Camp, seiring berjalannya waktu, beragam kegiatan baru bermunculan. Bahkan tak hanya program tingkat regional dan nasional saja, program-program tingkat internasional juga dibentuk. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah kerja sama yang dilakukan dengan beberapa NGO di luar negeri. Bentuk kerja samanya dituangkan dalam bentuk pelatihan, mulai dari pembentukan karakter dan kepemimpinan yang bertujuan untuk meningkatkan life skill dan soft skill anak muda Indonesia.

“Pelatihan ini kita berikan, karena sangat penting supaya anak muda itu nggak cuma pintar dalam ilmu pasti seperti fisika dan kawan-kawannya yang didapat di pendidikan formal, tapi juga punya banyak skill atau kemampuan untuk memimpin, memecahkan masalah, memimpin dan lainnya,” jelas pemuda kelahiran 1994 ini.

Sebenarnya ada yang membedakan IYD dengan organisasi kepemudaan lainnya. Pembeda itu letaknya di nilai atau value yang diterapkan organisasi, yakni nilai mimpi atau dream value. Kata Puguh, ada 4 tingkat dream value yang harus dimiliki tiap anak muda yang tergabung dalam IYD, yaitu Dream  for Ourselves, Dream for our Society, Dream for our Nations, dan Dream for our World. Nilai ini bermaksud untuk memacu anak muda untuk mempunyai mimpi untuk dirinya sendiri dulu pertama kali, kemudian untuk lingkungannya, untuk negaranya, dan untuk dunia.

Pendirian organisasi ini dikatakan Puguh cukup memberikan dampak buatnya. Ia mengaku, hidupnya jadi tidak biasa-biasa saja dan lebih bermakna karena bisa ambil andil dalam pergerakan pemuda dan memberikan manfaat untuk orang lain.  Bahkan bukan manfaat untuk orang lain saja, tapi juga bagi negara dan dunia, pasalnya dari IYD yang didirikan Puguh dan kawan-kawannya inilah bibit-bibit pemimpin masa depan akan lahir. Hal inilah yang ia sebut sebagai kebanggaan dan kebahagiaan.

Kebahagiaan itu tak hanya menyambangi Puguh, keluarganya juga. Ketika ditanya soal pendapat keluarga dan kerabatnya, Puguh menceritakan, kedua orang tuanya sangat bangga dan mendukung apa yang Puguh lakukan. Anak pertama dari tiga bersaudara ini sangat didukung terutama soal berbagi manfaat dan bermanfaat untuk orang lain.

Tak heran Puguh punya jiwa yang berbagi, coba saja dengar ceritanya soal kedua orang tuanya. Kata Puguh, keluarganya memang punya jiwa sosial yang tinggi dan suka melakukan kegiatan yang kental dengan pengabdian sosial.

“Saya datang dari keluarga yang kental dengan kegiatan pengabdian sosial. Ibu dan bapak saya seorang wiraswasta, mereka suka memberdayakan masyarakat lewat usaha mereka, terutama masyarakat di desa-desa,” ujar alumni Fakultas Psikologi Universitas Teknologi Yogyakarta ini.

Untuk organisasinya ia berharap dapat menguatkan dan menyatukan banyak anak muda yang punya kebaikan dan mimpi untuk membangun Indonesia. Harapannya ini bukan tanpa alasan, ia mengatakan, kebanyakan anak muda sekarang ini masih berjalan masing-masing dalam melakukan kebaikan. Alangkah lebih baik bila kebaikan ini dilakukan bersama-sama agar dampak perubahan itu lebih terasa.

Ia juga menekankan, dampak perubahan itu tak bisa dirasakan dalam waktu dekat, melainkan di masa depan. Upaya Puguh dan kawan-kawan ini sifatnya jangka panjang, sehingga dampaknya mungkin akan terasa 10 tahun mendatang, sesuai dengan visi yang ditetapkan organisasi, yakni “Kolaborasi Mimpi untuk Negeri 2025”.

 

Dokumentasi: Puguh Dwi Kuncoro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *