Apakah kamu pernah diajak melakukan sesuatu yang sebenarnya enggak mau kamu lakukan atau enggak kamu suka, tapi kamu takut enggak enak sama temanmu? Entah kamu dipaksa ikut merokok bareng teman setongkrongan, disuruh ikut berantem sama teman sekelas, atau dipaksa untuk macem-macem sama pacarmu. Peer pressure alias tekanan teman sebaya adalah sesuatu yang enggak menyenangkan, namun pasti pernah dirasakan semua orang. Jadi, gimana caranya menolak untuk melakukan sesuatu yang enggak kamu mau dan tetap jadi diri sendiri?
Kamu pasti akan merasa enggak enak kalau dipaksa melakukan sesuatu yang enggak kamu inginkan. Hati nuranimu enggak akan tenang dan kamu perlu mendengarkan dan percaya pada instingmu sendiri. Pendapat dan pemikiranmu itu penting dan perlu dihormati, walaupun mungkin pendapatmu enggak sejalan dengan teman-temanmu.
Semua orang pasti punya hal yang ia sukai dan tak disukai. Semua orang pasti punya batasannya masing-masing. Kalau ada orang lain yang memaksa kamu untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu mau, atau melampaui batasanmu sendiri, dia tidak pantas disenangkan. Percaya deh, buat apa kamu menyenangkan orang lain kalau kamu sendiri sengsara? Memangnya kamu yakin mereka akan menyenangkan kamu?
Cicipi sesuatu yang lain. Cari teman di luar sekolah, tempat les, atau tongkrongan lainnya. Coba hobi baru – belajar main skateboard, bikin band, bergabung dengan klub perakit robot, belajar cara gambar manga, apapun! Kalau kamu punya sesuatu yang seru di luar tongkrongan yang biasa, kamu bisa mengasah bakatmu sendiri dan belajar jadi lebih percaya diri. Kamu akan paham bahwa hal-hal yang kamu sukai itu juga keren, dan kamu enggak harus selalu mengikuti kemauan orang lain.
Pada akhirnya, kamu memang harus belajar untuk berkata tidak. Ada beberapa hal yang tidak bisa dinegosiasikan karena memang tidak sesuai dengan hati nuranimu, atau karena hal itu memang berbahaya – misalnya, enggak peduli sengeselin apapun teman-temanmu, kamu tetap ogah kalau dipaksa mencoba narkoba, kan? Kalau kamu sulit berkata tidak, diamkan saja. Lama kelamaan mereka akan bosan memaksa kamu dan mengalihkan perhatiannya ke hal-hal lain.
Nah, kalau kamu kesulitan berkata tidak atau mendiamkan, ada baiknya kamu membaca dua poin terakhir.
Coba introspeksi dirmu sendiri. Tanyakan pada dirimu sendiri, siapa yang biasanya memaksa kamu melakukan sesuatu yang enggak kamu mau? Kenapa kamu takut berkata tidak? Kapan kamu biasanya dipaksa? Kenapa kamu mau-mau aja? Memangnya kamu bakal kehilangan apa kalau kamu berkata tidak? Apakah kehilangan itu sepadan dengan dampaknya pada dirimu sendiri?
Perhatikan jawabanmu. Apakah kamu benar-benar cupu kalau kamu enggak mau merokok, atau mereka aja yang lebay? Kalau pacarmu memaksa kamu ciuman atau berhubungan seks, memangnya itu tipe pacar yang kamu mau? Apakah kamu benar-benar mau mengelilingi dirimu sendiri dengan orang-orang yang enggak peduli apa mau kamu, memaksa kamu melakukan sesuatu yang belum tentu baik, dan terus menerus menyakiti kamu?
Kedengarannya pahit, tapi hal ini nyata. Teman yang baik akan menghormati pendapatmu, menghormati prinsip dan batasanmu, bukannya memaksa kamu melakukan sesuatu yang enggak kamu mau.
Memiliki teman yang baik akan membuatmu lebih bahagia daripada memiliki teman yang memaksamu. Jangan takut untuk memperluas jejaring pertemananmu, bertemu orang baru, nongkrong di tempat yang berbeda, dan memiliki teman-teman baru yang lebih bisa memahami kamu dan menghormati kamu.
Proses ini enggak gampang. Tapi, jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian. Kamu bisa ngobrol dengan orang tua kamu, saudara kamu, teman dekatmu yang memang bisa diandalkan, bahkan curhat ke konselor sebaya yang pasti bakal ngedengerin curhatan kamu.
Sumber: SobatASK