Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan di bawah kepemimpinan presiden baru hubungan dengan Amerika Serikat akan menjadi semakin tidak pasti.
“Apalagi dengan statement dia yang rawan menimbulkan instabilitas di sektor ekonomi dan politik. Dalam bidang ekonomi sudah jelas dikatakan akan lebih protektif dan akan membawa employment kembali ke AS,” katanya di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Namun, realisasi pernyataan tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Dia memprediksi AS tidak mungkin memindahkan semua supply chain dari luar negeri ke dalam negerinya dalam tempo yang singkat.
Kendati demikian, dia mengakui langkah AS yang melakukan pengkajian terhadap perdagangan internasionalnya memang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan.
Oleh karena itu, lanjut Hariyadi, saat ini adalah momentum yang tepat bagi Indonesia untuk memperbesar industrialisasi substitusi impor yakni mengurangi ketergantungan pada negara asing dengan mengembangkan produk industri dalam negeri.
Hal ini demi melindungi pasar domestik. Apalagi, sektor konsumsi masih menjadi andalan yang menggerakkan pertumbuhan perekonomian.
“Langkah penting yang kami sarankan sekarang adalah memperbesar substitusi impor. Sebisa mungkin kita harus membuat semua produk di dalam negeri untuk amankan pasar domestik karena bila ada kejadian di Eropa dan AS, kita akan jadi target bagi negara yang selama andalkan pasar AS,” katanya.
Sumber: Bisnis.com