Sejak dibentuk tanggal 7 Januari 2010, Pasir Putih telah berkembang menjadi organisasi yang dikenal masyarakat luas. Khususnya masyarakat Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Dinamakan Pasir Putir merujuk pada lokasi komunitas ini, Pemenang. Pemenang berada di kawasan pesisir yang garis pantainya memiliki pasir berwarna putih. Demikian diterangkan Direktur Pasir Putih, M. Ghazali.
Komunitas ini terbentuk dari keinginan para anggotanya menyuarakan isu-isu masyarakat sekitar. Menurut mereka, masyarakat terlalu fokus dengan isu-isu besar dan buta dengan isu-isu sekitarnya. Komunitas ini dihajatkan sebagai media bagi masyarakat Pemenang dalam mencari dan berbagi informasi.
Salah seorang anggota Pasir Putih, Etika, menceritakan alasannya bergabung dengan komunitas ini. “Saya bergabung di Pasir Putih sejak SMA hingga sekarang. Saat itu kan kegiatan ekstrakurikuler hanya berfokus pada bidang keilmuan, seperti Paskibra,karya tulis ilmiah (KTI). Sedangkan saya sendiri tertarik dengan dunia media, dan ingin berkontribusi langsung buat masyarakat. Saya bergabung di Pasir Putih karena di sini saya bisa melakukan keduanya sekaligus,” jelasnya.
Kegiatan Pasir Putih
Walaupun hanya memiliki sebelas anggota tetap, Pasir Putih termasuk organisasi aktif. Hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan yang rutin dilakukan oleh anggotanya dengan melibatkan masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut antara lain menonton film bersama, membuat film, belajar aksara, tulis-menulis, dan fotografi. Tulisan, film, dan foto yang dihasilkan biasanya fokus pada tema sosial kemasyarakatan. Tujuannya tak lain ialah memberi informasi dan mengedukasi masyarakat.
Selain itu, Pasir Putih juga bekerja sama dengan Wahid Hasyim, pemilik televisi kabel asal Pemenang. Kerjasama tersebut berupa kegiatan “sedekah video”. Warga Pemenang bisa mengirimkan video amatir yang direkam sendiri. Setelah dikirim ke komunitas ini, video akan ditayangkan di saluran televisi lokal. Video yang dikirimkan harus bersifat informatif, edukatif tanpa mengandung unsur SARA, pornografi, dan kekerasan.
Sejak Kamis (7/7/2016) sampai Sabtu (9/7/2016), Pasir Putih mengadakan lokakarya bekerja sama dengan seniman dari Polandia. Lokakarya tersebut terdiri dari tiga kelas yaitu fotografi, teater, dan instalasi publik.
Berminat mengenal lebih jauh tentang Komunitas Pasir Putih? Bisa mengunjungi situsnya di www.pasirputih.org. Atau bisa juga datang langsung ke markas mereka di Jalan Raya Pemenang, Gang Ibnu Hibban Nomor 7 RT 2 Dusun Karang Baru, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, KLU.
Sumber: Suara NTB