Pausephone Community; Ajak Masyarakat Kurangi Aktivitas Gadget

Saat ini masyarakat tidak bisa lepas akan gadget seperti smartphone atau tablet. Selain sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan mencari informasi, gadget sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang sulit dipisahkan.

Namun, saat ini, takaran dalam memanfaatkan gadget dinilai terlalu berlebihan sehingga berkesan merugikan bahkan menjadi hambatan dalam interaksi sosial sebenarnya.

Hal itu mendasari Pandu Wicaksono mendirikan Pausephone Community, komunitas bagi masyarakat yang ingin mengikuti terapi kecanduan gadget/smartphone pada 23 September lalu.

Demikian, masih banyak orang belum memahami konsep komunitas ini sehingga masyarakat ragu untuk bergabung.

“Banyak yang salah paham dikiranya kami anti gadget. Kami bukan komunitas anti gadget, melainkan komunitas tempat untuk membantu orang-orang agar bisa mengurangi penggunaan smartphon sehari-sehari dan lebih bijak menggunakannya,” papar Pandu.

Pandu menambahkan, ide mendirikan komunitas ini muncul dari rasa empatinya ketika melihat kejadian aneh gegara gadget.

“Contoh, pernah ada kecelakaan, tapi orang-orang sibuk ngefoto korbannya lalu dishare ke sosial media daripada nolongin. Lha ini nyawa lho, mbok ya ditolong dulu baru mainan gadget,” tandas Pandu yang juga aktif di komunitas Tabrak Warna ini.

Untuk itu, komunitas ini mengajak anggotanya mengikuti terapi gadget pada pertemuan setiap minggunya.

“Anggota membawa hape dan menghidupkan ringtone ke volume paling keras. Kalau ada pemberitahuan pesan baru dari Line, Wa, Facebook, mereka tidak boleh membukanya selama 1 jam. Tapi kalau telepon penting boleh diangkat,” kata Pandu.

Terapi itu, kata Pandu, mengajak anggota untuk membiasakan mereka tidak memegang gadget jika tidak terlalu penting. Jadi mereka tahu kapan harus menggunakan smartphone dan kapan tidak.

Selain terapi gadget, Pausephone Community juga selalu mengajak anggotanya berbagi ilmu apapun yang mereka punya. Jadi setiap pertemuan akan diisi oleh materi-materi yang bervariasi dan tidak membosankan.

Pandu berharap, komunitas ini bisa semakin memberikan kesadaran masyarakat agar lebih bijak menggunakan gadget.

Sumber: Malang Voice

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *