Gresik Parenting Community; Kampanyekan Pendidikan Anak dan Ibu Menyusui

SEBAGIAN ibu-ibu sangat suka berseliweran di media sosial (medsos). Dari sana pula, mereka mengunduh beragam ilmu dan pengetahuan.

Baik memasak, menjahit, maupun cara mendidik anak. Padahal, itu berisiko. Mendidik anak kok pakai acuan medsos.

”Di medsos memang banyak informasi terkait pendidikan anak. Tapi, tidak semuanya benar,” kata Wakil Ketua Grenity Rista Bintarawita Megasari kepada ibu-ibu anggota komunitas Gresik Parenting Community (Grenity).

Yang paling penting diperhatikan, kata Rista, kondisi setiap keluarga tentu berbeda. Lebih-lebih, kondisi anak-anak. Karena itu, konsep pendidikan di medsos tidak bisa diterapkan begitu saja.

”Perlu dilihat latar belakang dan kondisi masing-masing,” ungkap perempuan 32 itu. Rista dan anggota Grenity tidak hanya aktif dalam kegiatan komunitas.

Mereka juga kerap turun untuk berbagi pengalaman. Misalnya, terjun langsung ke kawasan Gresik Utara. Komunitas yang dibentuk pada Mei 2014 tersebut menggandeng Puskesmas Sukomulyo.

Mereka menggelar seminar di Sidayu. Ternyata, kata Rista, banyak perempuan yang belum mengerti pentingnya air susu ibu (ASI) bagi anak. Mereka sibuk bekerja.

”Tentu, kami trenyuh. Kami kasihan pada buah hatinya,’’ tutur dosen psikologi Unmuh Gresik itu. Dia menuturkan, Grenity terus memantau para ibu di Gresik Utara yang boleh dikata memang sibuk bekerja.

Mereka membantu para suami menyiapkan peralatan melaut. Apa saja kegiatan untuk memotivasi para ibu? Rista memaparkan, Grenity menyelenggarakan acara berbagi (sharing) setiap bulan.

Aksi sejenis curhat itu diadakan untuk memecahkan berbagai masalah yang dialami kaum ibu. Bertemu, berbagi cerita menarik. Problemnya bermacam-macam.

Anggota Grenity yang menyebar di seluruh Kota Pudak juga terus belajar. Mereka rutin menggelar seminar parenting. Grenity mengundang ibu-ibu untuk hadir.

Pada November 2016, Grenity mengundang Kiki Barkiah. Seorang praktisi dan motivator pendidikan anak. Ratusan ibu hadir bersama suami. Ibu-ibu mendengarkan ceramah, sedangkan ayah mengasuh anak.

Ketua Grenity Gresik Auditya Purwandini menjelaskan, bentuk kampanye tidak hanya mendekati anggota. Langkah lain, komunitas menggandeng instansi dan perusahaan.

Mereka ingin ruang laktasi diperbanyak. Ibu-ibu yang bekerja di perusahaan diharapkan punya akses untuk tetap menyusui anak mereka. ’’Jadi, ibu-ibu bisa menyusui di mana pun,’’ papar Audi, 35.

Sumber: JAWA POS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *