Meski hujan deras mengguyur Kota Santri di malam itu, namun tak sudur keinginan Komunitas EH 60+ untuk menggelar Earth Hour Gresik 2017 di perumahan Gresik Harmony, Dusun Srembi, Kelurahan Kembangan, Gresik.
Mereka tampak antusias mengajak masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan aksi hemat energi dengan jalan memadamkan listrik selama satu jam di rumah-rumah.
“Aksi ini untuk mendorong dan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup hemat energi. Agar nantinya warga senantiasa menerapkan hemat energi di rumahnya seperti mematikan arusan listik lampu atau peralatan elektronik yang sudah tak terpakai,” Muhammad Nurul Falach.
Ketua koordinator aksi hemat energi Earth Hour 2017 Gresik, Tsinta Viya (23) mengatakan, lokasi perumahan dipilih karena dirasa sejumlah peralatan elektronik dan lampu-lampu sepanjang jalan di kawasan perumahan yang tidak dipakai seakan mubazir jika tidak dipergunakan secara baik.
“Kami telah berkoordinasi dengan pejabat desa setempat dan sepakat untuk ambil dalam peringatan Earth Hour 2017. Mereka juga bersedia ikut berpartisipasi mematikan alat listrik dan lampu selama 60 menit mulai pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB,” tutur Tsinta Viya.
Menurut dia, kampanye hemat energi ini mempunyai pesan moral yang begitu dalam untuk masyarakat yang tinggal di Kota Santri ini supaya bersedia mematikan lampu atau alat-alat listrik yang tidak terpakai.
“Apalagi, banyak industri-industri di Gresik yang mengkomsumsi listrik yang berlebih agar nantinya dapat berhemat energi,” imbuhnya.
Usai warga mematikan lampu di perumahannya selama satu jam, sebanyak 50 komunitas EH 60+ bersama warga turun ke lapangan futsal untuk menyalakan lilin pengganti penerangan sementara.
Cahaya lilin dari tempat tersebut terlihat sayup-sayup diiringi rintik air hujan yang sedang turun deras-derasnya itu.
“Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang perduli terhadap earth hour dan mulai sekarang mau menerapkan pola hidup hemat energi,” pungkasnya.
Sumber: Tribun News