VOLVO dikenal masyarakat Indonesia sebagai tunggangan para menteri di era Orde Baru. Selain itu, merek mobil ini juga dikenal dengan tingkat safety yang tinggi. Fitur-fitur unggulan tersebut menjadi salah satu faktor yang mendorong para penggemar mobil Volvo untuk membentuk Komunitas Volvo Club of Indonesia (VCOI). Komunitas ini sebagai wadah bagi para pencinta mobil tersebut.
VCOI Chapter Semarang terbentuk sejak 26 Maret 2008 silam. Berawal dari kesamaan hobi, akhirnya terbentuklah chapter Semarang untuk mewadahi pemilik Volvo yang membutuhkan tempat untuk sharing maupun sekadar berkumpul.
”Anggota kami macam-macam dari yang punya bengkel sampai bisnisman. Tidak ada batasan sama sekali,” ungkap salah satu member VCOI Chapter Semarang, Stephanus Agung.
Agung mengungkapkan, tujuan berdirinya klub ini selain untuk memperkenalkan pada masyarakat, juga agar menambah ketertarikan orang terhadap mobil pabrikan Swedia ini. Meski banyak stigma negatif pada mobil jenis ini, hal itu tidak mengurangi semangat komunitas dalam menggencarkan promosi. ”Salah satu upaya kami ’pamer’ antara lain setiap minggu sore kopi darat di Jalan Pahlawan. Biasanya kami parkir berjajar di sana, tepatnya di depan Bank Mandiri,” ujarnya.
Selama ini, mobil Volvo dimitoskan sebagai kendaraan ber-CC besar dan boros. Menurutnya, hal itu sebanding dengan kenyamanan yang dirasakan saat menunggangi mobil ini.
”Kalau dia pinter dan rajin ngerawatnya, nggak ada kata susah atau boros. Bahkan salah satu member kami, Volvonya masih ciamik diajak ngebut,” bebernya.
Dikatakan, Volvo dinilai memberikan nilai plus bagi yang memiliki dan mengendarainya. Agung mengaku kerap ditanyai oleh sesama pengendara ketika berhenti di lampu merah (traffic light). Tak hanya dirinya, tapi kawan-kawannya di VCOI Chapter Semarang pun merasakan hal yang sama.
”Kalau di jalan kadang orang-orang pada ngematke dari ujung depan sampai belakang, mungkin kalau anak muda yang lihat mereka bingung, ini mobil apa kok bentuke jadul banget?” ucap laki-laki kelahiran Tegal, 12 Mei 1972 ini.
Hal itu menimbulkan rasa bangga tersendiri, karena merasa berhasil membuat orang penasaran dengan kendaraannya. Selain itu, keunikan lain yang dirasakan oleh pemilik Volvo adalah ketika hendak parkir, akan didahulukan atau diberikan tempat khusus.
”Pernah ada member cerita, waktu akan parkir di mal, dia diarahkan ke parkir VIP. Mungkin karena stereotip yang pakai Volvo itu pejabat atau orang penting,” ujarnya tertawa.
Saat ini, komunitas yang genap berusia 9 tahun ini memiliki 35 anggota aktif yang seluruhnya tersebar di Semarang Raya. Ia menegaskan, tidak ada persyaratan khusus jika ingin bergabung dalam komunitas VCOI Chapter Semarang.
”Member kami ada yang dulu tidak punya Volvo, dia ikut dulu karena menyukai bentuknya, lama-kelamaan ia ulik sana sini akhirnya mantap dan sekarang punya mobilnya dan jadi penggiat VCOI,” tambahnya.
Salah satu mobil Volvo milik anggota komunitas ini pun ada yang pernah dipakai sebagai kendaraan peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) lengkap dengan surat-surat resmi dan keaslian onderdil dari pabriknya.
Pekan depan, tepatnya pada 8 April 2017, VCOI Chapter Semarang akan merayakan hari jadi ke-9, dan mengundang keluarga besar Volvo Club of Indonesia. Sedikitnya 50 mobil Volvo termasuk dari Semarang akan memeriahkan jalanan Kota Semarang dengan aksi Rolling Thunder sebagai penutup perayaan HUT.
”Kami ingin masyarakat Semarang, khususnya yang memiliki Volvo tahu, ini lho ada wadah bagi kalian yang ingin berbagi pengalaman dan mencari tahu seluk-beluk Volvo. Karena masih banyak pemilik Volvo yang membiarkan kendaraan gagah ini dipajang, dan diselimuti saja di garasi,” katanya.
Sumber: Radar Semarang