Bandung Kayak Community; Kenalkan Olahraga Kayak Pada Masyarakat

 

Komunitas ini lahir pada Desember 2011 lalu. Anggota awal merupakan siswa dan siswi Sekolah Kayak Tirtaseta di Purbalingga, Jawa Timur. Angkatan pertama pada saat itu hanya ada tiga siswa sampai sekarang sudah ada 6 angkatan, yang rata-rata per angkatan terdiri dari 6 siswa.

Awalnya, Bapak Toto Triwindiarto, yang juga merupakan Bapak Kayak Indonesia memiliki ide untuk memasyarakatkan olahraga ini lewat jalur komunitas. Bandung menjadi pilihan utama sebagai pionir komunitas kayak. Beliau menilai segala hal yang berkaitan dengan lifestyle, sports, dan industri kreatif pasti selalu bisa eksis dan berkembang di Kota Kembang.

Antusias cukup tinggi terbukti dengan banyaknya anggota yang tergabung dalam komunitas ini. Ada sekitar 50 orang yang tergabung dan 20 orang yang aktif. Anggotanya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari jurnalis, wiraswasta, outdoor extreme sports experts, bikers, seniman, pelajar, dan mahasiswa. Anggota termuda berusia 15 tahun, serta tak hanya pria, wanita juga terbukti menyukai olahraga ini.

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk bermain adalah, kayak, spray deck/spray skirt, pelampung, helm, dan dayung. Namun antusias yang begitu tinggi, tidak diimbangi dengan kemudahan memperoleh perlengkapan dan peralatan. “Perlengkapan sulit didapat dan harganya sangat mahal, karena sebagian besar barang masih impor dari luar,” ujar Kang Ali, salah satu founder.

Teknik-teknik yang harus dipelajari pemula sebelum bisa mengarungi sungai adalah roll (membalikkan kayak yang terbalik) dan mendayung. Sisanya hanya keberanian dan ketenangan. “70% accident, akibat panik ketika kayak terbalik”, ujar Lanang, salah seorang anggota. Dianjurkan bagi yang ingin bermain kayak harus bisa berenang, karena orang yang bisa berenang cenderung lebih tenang.

Scouting (pengamatan) dilakukan sebelum mengarungi sungai, yaitu menganalisa arus dan bebatuan. Pengamatan bisa dilakukan dengan menyusuri sungai ataupun mengarungi dengan kayak. Mengarungi sungai dengan kayak (white water) termasuk olahraga ekstrim. Untuk pemula, dalam waktu 5 hari biasanya sudah bisa mengarungi sungai.

Komunitas ini berharap agar pemerintah lebih memperhatikan olahraga ini dengan cara menurunkan pajak barang impor untuk peralatan dan perlengkapan olahraga. Agar olahraga ini semakin berkembang dan mempunyai dampak yang baik bagi lingkungan sekitar. Selain berolahraga mereka juga rutin membersihkan sungai dari sampah, lho!

Untuk teman-teman yang penasaran dan ingin mencoba, syaratnya gampang, cukup siapkan stok keberanian dan ketenangan kamu, dan sambangi mereka setiap hari Rabu di bantaran Sungai Cikapundung dari pukul 08.00 atau bisa langsung ke Dago Hegar No.10, Bandung.

Sumber; Icihers Magz

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *