Srikandi Project; “Pretty, Healthy, Powerful!”

Ada ungkapan, di balik sosok laki-laki yang kuat, ada perempuan hebat. Namun, mungkin ungkapan itu perlu diperpanjang. Yakni, di balik perempuan hebat, terdapat sekumpulan perempuan hebat lainnya yang saling mendukung.

Menurut sekumpulan perempuan yang tergabung dalam Srikandi Project, perempuan tidak hanya cantik, tapi juga sanggup menjadi pemimpin yang disegani seperti Dewi Srikandi.

Berdiri pada Oktober 2014, komunitas ini berangkat dari kegelisahan Alifta Ainin Qalbi Kartiko Putri bersama dua teman SMP-nya, Rarhas Wijayanti dan Cinthya Safira.

Lalu, ada Anindita Alisia, teman Alifta di jurusan Desain Produk Industri ITS. Empat srikandi muda tersebut memang satu geng. ’’Kalau teman-teman cewek, pasti kan punya geng,’’ ungkap Alifta.

Berkumpul dengan teman yang cocok satu sama lain memang asyik. Namun, kalau hanya berinteraksi dengan kelompok sendiri, mereka merasa bosan. Maka terpikir untuk membuat wadah kumpul-kumpul.

’’Jadi, kalau kumpul, nggak sekadar jalan-jalan cantik,’’ ungkap alumnus SMPN 6 Surabaya itu.

Menurut Alifta, sudah banyak komunitas perempuan di Surabaya. Namun, mereka masih terkotak-kotak. ’’Komunitas hijab ada sendiri, komunitas penghobi craft sendiri, ibu-ibu sendiri, anak muda sendiri,’’ katanya.

Padahal, lanjut dia, kalau semua bisa menyatu, efeknya akan lebih besar.  Dari situlah Srikandi Project hadir dengan visi Let’s Connect, Share, Inspire, and Act.

Untuk menggerakkan kaum perempuan, mereka perlu dipertemukan dan disatukan lebih dahulu. Setelah bertemu, mereka akan berbagi cerita dan menginspirasi satu sama lain.

Akhirnya, perempuan akan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk sekitar. Visi tersebut lantas diwujudkan melalui kampanye PHP. Bukan mengampanyekan perempuan pemberi harapan palsu, lho.

PHP yang mereka serukan adalah Pretty, Healthy, Powerful.  Srikandi Project memberikan edukasi kepada sesama perempuan bahwa mereka terlahir cantik. Karena itu, untuk menjaga kecantikan, mereka harus hidup sehat.

’’Perempuan itu rentan terkena kanker payudara dan kanker serviks. Kita harus sadari itu dan menjaga tubuh tetap sehat,’’ tegas Rarhas. Powerful diartikan sebagai perempuan yang mandiri.

Terbuka untuk semua perempuan dari berbagai usia dan kalangan, Srikandi Project tak pernah melakukan open recruitment. Setiap perempuan bebas bergabung.

Namun, mereka juga memiliki beberapa orang sebagai pengurus tetap yang terbagi dalam tiga program utama.

Yakni, Srikandipreneur (yang berkaitan dengan bisnis perempuan), Srikandi EduKreatif (yang berfokus dalam bidang pendidikan), serta Srikandi Social (yang peka terhadap isu-isu sosial yang sedang berlangsung).

Lalu, apa saja yang sudah dilakukan Srikandi Project? Setidaknya sekali dalam sebulan mereka melakukan kegiatan seperti workshop atau pameran.

Srikandi-Srikandi itu bisa keluar masuk kampung untuk memberikan pelatihan kepada warga perempuan. Mulai menjahit hingga membuat kerajinan. Mereka juga sering membuat workshop mandiri.

Astridina Widya, pengurus bidang Srikandipreneur, merasa beruntung bisa mendapat teman-teman baru di komunitas ini. Visi dan misi Srikandi Project sejalan dengan dia yang percaya bahwa perempuan harus bisa mandiri.

’’Zaman sekarang, perempuan kalau hanya mengandalkan laki-laki, ya kurang. Eman banget kalau perempuan diam saja,’’ tegas Astrid yang membuka kios jajanan di Grand City Surabaya.

Sangat banyak mimpi dan semangat positif para anggota Srikandi Project untuk kemajuan kaum perempuan. Setiap bulan mereka berusaha mengadakan gathering dengan tema yang berbeda-beda.

Selain mengembangkan kemampuan dan keahlian dari anggota Srikandi sendiri, mereka mengadakan berbagai pelatihan dan pembinaan usaha kreatif. Salah satunya pelatihan menjahit di kawasan Medokan Surabaya.

Sumber: JAWAPOS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *