Berangkat dari kepedulian terhadap rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, bertepatan dengan peringatan Hari Buku Sedunia pada 23 April 2017, diselenggarakan aksi keREADta.
keREADta merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk membaca buku di mana pun berada, khususnya ketika menumpang moda transportasi kereta. Gerakan tersebut diinisiasi oleh Taman Baca Inovator yang bersinergi dengan gerakan #BukuUntukIndonesia.
Jika biasanya penumpang kereta maupun kendaraan umum lainnya menyibukkan diri dengan smartphone di tangan, maka melalui aksi keREADta ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk meletakkan smartphone dan memilih membaca buku.
“Kami mengajak masyarakat agar mau membaca buku di kereta, kan aksesnya nyaman. Harapan kami agar masyarakat tergerak hatinya membaca buku, enggak cuma di kereta, tapi di mana pun. Karena miris sekali, tingkat minat membaca buku masyarakat Indonesia berada di peringkat 60 dunia. Jadi, ini merupakan salah satu motivasi kami,” ucap Humas Taman Baca Inovator Sorta Purba, saat ditemui di Stasiun Kota, Jakarta Utara, Minggu, 23 April 2017.
Aksi keREADta yang bertajuk “Ketika Kereta Menjadi Tempat yang Menyenangkan untuk Membaca” itu diikuti sekitar 200 relawan dari berbagai macam kampus dan komunitas literasi. Mereka kompak mengenakan kaus berwarna biru, dan sesekali meneriakkan yelyel keREADta.
Dalam aksi tersebut, para relawan berkumpul di Stasiun Kota pada pukul 08.30 WIB untuk menunggu kereta jurusan Stasiun Universitas Indonesia. Sepanjang perjalanan di kereta, mereka memanfaatkan waktu yang ada dengan membaca buku dari berbagai macam genre, seperti novel, fiksi, dan non fiksi.
Salah satu peserta, Rihan Rosihan, yang ditemui Metrotvnews.com di atas kereta, mengaku senang mengikuti kegiatan membaca buku di dalam kereta. Ia menuturkan, selama ini ketika sedang membaca buku di kereta, dirinya kerap dipandang sebelah mata oleh penumpang lain.
“Saya seperti ada teman. Selama ini, membaca sendiri di kereta kayak terasing. Banyak orang melihat, mungkin mereka anggapnya gimana, karena saya baca buku tebal. Sementara, penumpang lain membaca di gadget. Tadi melihat orang membaca buku bareng di kereta, jadi sesuatu yang membanggakan,” ucap Rihan Rosihan.
Setibanya di Fakultas Ilmu Budaya UI, para peserta mengikuti talkshow literasi yang diisi oleh beberapa penulis muda, seperti Arif Rahman, Christian Simamora, dan Eko Noni.
Pada sesi kedua, talkshow semakin meriah dengan kehadiran selebritas Chikita Fauzi, juga Butet Manurung yang menceritakan pengalamannya mengajar di Sokola Rimba, dan Vice President of Marketing Communications BCA Norisa Saifuddin.
Mengenai tujuan aksi keREADta, menurut Norisa Saifuddin, sejalan dengan gerakan #BukuUntukIndonesia. Ini adalah gerakan yang bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, yakni dengan menyediakan akses mendapatkan buku hingga ke pelosok daerah.
Gerakan #BukuUntukIndonesia yang diinisiasi oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengajak masyarakat menunjukkan kepedulian akan ketersediaan buku di daerah dengan berdonasi.
“Sampai sekarang, kalau dilihat di website kami www.bukuuntukindonesia.com, kami melihat perkembangan donasinya. Kita lihat masyarakat awam yang tidak bersentuhan dengan komunitas tertentu pun tergerak berdonasi. Jadi, buat kita acara ini sangat positif,” ucap Norisa.
Bagaimana, apakah Anda juga tertarik untuk berdonasi dan turut menumbuhkan minat baca buku di Tanah Air? Simak infonya di www.bukuuntukindonesia.com. Salam literasi!
Sumber: MetroTV