Iboekoe; Aktif Siarkan Buku Melalui Darat Dan Udara

Komunitas Indonesia Buku atau juga disebut Iboekoe berdiri pada 23 April 2006. Dicetuskan oleh orang-orang dengan basis literasi, komunitas ini menyebar buku tak hanya lewat darat, tapi juga di udara melalui radio internet.

Saat berkunjung ke Sekretariat Iboeku di Jalan Patehan Wetan, Kraton, Jogja, pekan lalu, penyiar Radio Buku,  Fairus Zul Mumtaz. Ia lantas menuturkan Iboeku adalah komunitas kreatif yang mengembangkan sayapnya dari gelaran budaya.

“Didirikan oleh Taufik Rahzen, Galam Zulkifli, Dipo Andy Muttaqien, dan Muhidin M. Dahlan,” katanya. Fairuz menuturkan Dipo Andy tadinya bergelut di bidang seni rupa,sedangkan Faiz Ahsol  awalnya penggerak literasi.

Sedangkan  Muhidin M Dahlan adalah penulis yang pada 2002-2003 sempat membuat gempar karena buku kontroversialnya yang berjudul Tuhan Izinkan Aku Jadi Pelacur. Kejadian itu lantas mendorong dibentuknya komunitas ini.

“Disebut Iboekoe [baca: ibuku] karena ada persamaan makna my mother. Bertepatan pula dengan hari buku pada saat pertama kali didirikan. Bisa juga bermakna aku dan buku,” terang Fairus.

Sementara itu menurut Muhidin M Dahlan, di Iboekoe untuk menyebarkan virus mencintai buku, ada beberapa kegiatan yang bisa diikuti masyarakat di komunitas ini. “Ada perpustakaan [taman bacaan masyarakat], radio buku, obrolan senja, belanja buku bersama dan angkringan buku,” katanya.

Masih ada lagi yaitu Cine Book Club yaitu membaca an menonton buku. Biasanya Iboeku akan mengundang masyarakat. “Beberapa agenda tersebut memiliki fungsinya masing-masing,” imbuh Muhidin.

Seperti perpustakaan, misalnya, bisa dimanfaatkan warga sekitar yang ingin belajar atau membaca buku. Dinamai Gelaran Iboekoe, taman bacaan ini didirikan pada 23 April 2009.

Fairus menjelaskan perpustakaan Iboekoe memiliki ribuan judul buku yang pada umumnya bertema sejarah, biografi, kawasan, seni sastra, pers, dan referensi. Ada pula beberapa keranjang khusus untuk menampung buku-buku bacaan anak. Khususnya lebih memfasilitasi anak-anak yang ingin membaca buku bacaan di tempat ini.

“Awalnya banyak mahasiswa dan beberapa orang yang melakukan riset di Iboekoe. Mereka ini lalu mendaftar di perpustakaan dan menjadi anggota. Jadilah sebutan Book Lovers [pecinta buku],” ujar Fairus.

Tak hanya buku saja, perpustakaan ini juga menyediakan ribuan koleksi surat kabar nasional. Anggotanya pun sekarang sudah sekitar 200-an dari berbagai kalangan.

Di Iboekoe juga terdapat program Belanja Buku Bersama. Biasanya rutin setiap tahunnya yang diikuti berbagai kalangan sekitar. Belanja Buku Bersama memenuhi kebutuhan masyarakat yang gemar membaca buku tapi tidak punya biaya untuk membelinya.

Obrolan dan Radio

Bicara soal bincang-bincang, komunitas ini juga punya yang namanya Obrolan Senja. Di dalamnya melakukan kegiatan membedah draft naskah. Sebuah tulisan sebelum menjadi novel biasaya dibedah terlebih dahulu.

“Setiap hari Rabu dan Jumat sore dalam obrolan senja terkadang berdiskusi dengan kalangan bapak-bapak dari daerah sekitar. Biasa disebut Yantra, yang fokusnya terhadap kajian Jawa baik budayanya maupun teks-teks bahasa Jawa,” kata Fairus.

Satu lagi yang kini tengah tren di dunia maya adalah Radio Buku. Nama radio ini mungkin masih terdengar asing.  Awal 2011, Radio Buku diresmikan. Dengan live streaming, Radio ini fokus mendokumentasikan sastra secara audio. Memang tidak semua isi buku dibahas, namun tugas utamanya adalah mendokumentasikan buku.

Radio yang menyiarakan program bernama all about the books ini hadir pada pukul 13.00-22.00 malam. “Biasanya membahas novel. Membacakan cuplikan. Ada juga pembacaan puisi, cerpen atau buku karangan sendiri,” tutup Fairus.

Sumber: Harian Jogja

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *