Komunitas Batik Bekasi (KOMBAS); Lestarikan Budaya Membatik di Kota Bekasi

Batik merupakan salah satu warisan dunia. Hal tersebut diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Bekasi juga memiliki batik khas Bekasi. Komunitas Batik Bekasi atau yang biasa disebut KOMBAS berawal dari keprihatinan akan budaya membatik di Bekasi yang terancam punah. Berbagai macam kegiatan, kajian, pameran dilakukan untuk meningkatkan sosialisasi keberadaan batik khas Bekasi.

Terdapat 12 pakem Batik Bekasi yang resmi diluncurkan pada HUT Kota Bekasi ke 17, 10 Maret 2014 lalu, oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi. Ke 12 pakem tersebut terbagi dalam 5 kategori. Flora, dintaranya Bambu, Buah Kecapi, Bunga Melati dan Teratai. Fauna, diantaranya Ikan Gabus, Lele, Ikan Sepat dan Ikan Betik.

Proses pembuatan Batik Bekasi juga tak berbeda dengan daerah lain. Mulai dari membuat pola pada kain Mori dengan menempelkan lilin batik menggunakan canting, Nembok atau menutup bagian pola, Medel yaitu mencelup mori yang sudah diberi lilin batik ke dalam warna biru, Ngerok dan Nggirah atau menghilangkan lilin, serta Mbironi yaitu menutup bagian yang tetap berwarna biru. Proses tersebut akan diakhiri dengan Nyoga, yaitu mencelup mori ke dalam larutan soga. Dan Nglorod yaitu menghilangkan lilin batik dengan air mendidih.

Untuk saat ini anggota KOMBAS adalah pemuda, mahasiswa, budayawan, pengerajin, akademisi, dan pelaku UMKM. Syarat untuk menjadi anggota tidak ada, semua terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi anggota komunitas batik Bekasi ini, untuk dapat melestarikan batik Bekasi bersama dengan KOMBAS.

Yuk, Kita Lestarikan Batik Bekasi Bersama Dengan Komunitas Batik Bekasi (KOMBAS)!

Sumber: Antero Bekasi