Nama RED Batik sendiri berasal dari singkatan Rekso Estining Dumadi yang dalam bahasa Jawa artinya merawat bumi dan kehidupan. Jadi filosofi dari Red Batik adalah merawat dan melestarikan kehidupan di bumi seperti bahan tradisional pasar melalui kreasi seni yang dijadikan kostum karnaval. Bahan tradisional yang biasanya digunakan sebagain bahan kostum karnaval adalah bambu dan rotan. Melalui tangan-tangan kreatif Red Batik Solo Community, bambu dan rotan tersebut bisa menjadi kostum karnaval yang apik dan unik.
Red Batik Solo Community sering mengadakan workshop pembuatan kostum karnaval bertemakan adat Jawa. Hasil kostum tersebut biasa dipamerkan di acara karnaval di Solo maupun Luar kota Solo. Red Batik Solo Community juga tak jarang berpartisipasi dalam karnaval mancanegara, seperti Parade through Macao Latin City 2014 & Borsang Umbrella Festival di Chiangmai Thailand 2017
Bagi anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang pembuatan kostum karnaval bisa datang langsung ke kantor Red Batik Solo Community di Jl. Jawa 18, Timuran, Surakarta 57131.
Sumber: Wonderful Solo