Sebarkan Budaya Audiovisual, Lutung Poetih Gelar Seminar di @america

Dalam rangka memajukan industri dan budaya audiovisual di Indonesia, komunitas binaan Sebangsa,‘Lutung Poetih’, Rabu lalu (7/6), memberikan presentasi ilmu dokumenter sinematografi kepada peserta umum dan komunitas di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @America, Pacific Place, Jakarta Selatan. Peran serta Lutung Poetih dalam acara kali ini merupakan salah satu bentuk dari penerapan strategi pemberdayaan bagi komunitas ini yang dirancang oleh Sebangsa.

Diwakilkan oleh tiga anggota komunitas Lutung Poetih, Evan Rianto (Ketua Umum), Angwyn C. Favian (Community Relations), dan Alvian Eka Putra (Sekretaris Umum), acara bertajuk “Empowering Communities Through Cinematic Storytelling” ini fokus mengajak komunitas dan peserta umum untuk menyuarakan kegiatan komunitas yang berdampak luas bagi sesama melalui produk audiovisual.

“Komunitas-komunitas Indonesia jarang sekali tersentuh oleh tangan pemerintah, padahal kegiatan mereka perlu disorot dan disebarkan ke banyak orang untuk memberikan pengaruh dan dampak yang lebih luas. Maka itu mereka itu berpotensi sekali jadi subyek dalam pembuatan film, supaya dampak yang mereka lakukan bisa menggapai banyak orang dan menginspirasi,” ujar Evan Rianto yang membuka presentasi sore itu.

Presentasi yang dibawakan Lutung Poetih sore itu berfokus pada jenis dokumenter sinematografi yang berbeda dari dokumenter produk jurnalistik. Angwyn menekankan lewat presentasinya, kedua jenis dokumenter ini memiliki ciri khas dan fokusnya masing-masing. Dokumenter Jurnalistik lebih fokus kepada apa yang terjadi atau permasalahannya, sementara Dokumenter Sinematografi lebih mendekati subyek secara personal.

Agar peserta umum dan komunitas mengetahui gambaran jenis Dokumenter Sinematografi lebih jelas, Lutung Poetih sore itu juga memutarkan tiga film dokumenter pendek dengan isu yang berbeda-beda yang lekat dengan isu-isu komunitas, mulai dari hobi, lingkungan hidup, dan sosial, seperti isu kesehatan jiwa. Pemutaran film dokumenter ini juga diikuti dengan diskusi singkat mengenai gaya masing-masing film.

Usai pemutaran film dokumenter singkat, kegiatan presentasi yang berlangsung selama dua jam ini kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif dari peserta. Sesi yang dimoderatori oleh Citra Andinna, Activity and Content Editor Sebangsa dan Komunita.id ini kebanyakan membahas keberhasilan sebuah cerita dalam produk audiovisual menggapai banyak orang.

“Keberhasilan jenis dokumenter pertama kali ada keberhasilan pendekatannya. Pendekatan personal memungkinkan kita mendapatkan informasi atau cerita menarik dari suatu subyek dan hasilnya mampu menggiring penonton masuk dalam ceritanya. Film bukan lagi menunjukan gambar, tetapi berbicara sendiri atau bertutur sendiri. Kedalaman itu yang menentukan,” tukas Angwyn dan Alvian menanggapi pertanyaan peserta.

Sebagai komunitas binaan, selain memberi kesempatan untuk menjadi pengisi acara dalam berbagai kelas pelatihan, Sebangsa menyediakan basecamp dan studio sebagai “laboratorium” tempat mereka berlatih dan berkarya, hingga memperluas jejaring serta membukakan jalan kepada para sponsor. Sebagai bentuk kerja sama, Lutung Poetih terlibat dalam setiap kegiatan offline yang diadakan oleh Sebangsa dan partners yang bertanggung jawab di divisi dokumentasi. Tak hanya itu, Lutung Poetih juga berperan mengolah berbagai kampanye gerakan sosial yang diinisiasi Sebangsa melalui media audiovisual.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *