Sejumlah Komunitas Sosial di Pontianak Adakan Bakti Sosial Bersama Penyandang Tuna Netra

Komunitas berbagi nasi bersama 7 Komunitas lainnya di Pontianak mengadakan Bakti Sosial dengan membagikan nasi untuk makan sahur kepada orang-orang yang ada di jalan, serta sahur bersama penyandang tuna netra pada Minggu (11/6) pagi.

Selama 4 tahun berdiri, kegiatan ini telah rutin mereka lakukan setiap masuk pada bulan Ramadan. Biasanya, kegiatan ini mereka lakukan pada malam hari dengan membagikan nasi kepada para tuna wisa, orang-orang yang sedang menjaga keamanan, serta orang yang bekerja kasar pada larut malam seperti tukang sampah dan lain sebagainya.

“Selama bukan Ramadhan kegiatan rutin kami ditiadakan yang biasanya berbagi nasi pada malam hari diganti dengan berbagi sahur,” ujar ketua komunitas berbagi nasi, Muhammad Ridwan Akbar.

Dalam kegiatan ini berbagi nasi bersinergi dengan komunitas-komunitas lain yang ada di Pontianak dengan total ada 7 komunitas.

Sekitar 80 orang dari berbagai komunitas tersebut berkumpul di depan Pasar Mawar untuk diberi arahan tentang aktivitas yang akan mereka lakukan pada pagi hari itu.

Kelompok kemudian ditugaskan di beberapa jalur menelusuri Kota Pontianak untuk membagikan makan sahur pada orang-orang membutuhkan yang ada di jalanan.

Jalannya kegiatan mereka inisiasi dengan menggunakan dana mandiri, serta masukan dari beberapa donatur. Sayangnya, kegiatan rutin positif dari anak muda di Kota Pontianak yang telah berjalan cukup lama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Namun hal tersebut tak menjadi soal mengingat tujuan awal kegiatan mereka yang berorientasi pada kegiatan sosial dengan kemampuan seadanya.

Ridwan berharap nantinya akan banyak komunitas lain di Kota Pontianak yang ikut bersinergi dalam kegiatan serupa sehingga cakupannya bisa lebih luas lagi.

Setelah berbagi nasi selesai, kegiatan kemudian berlanjut ke Panti Tuna Netra yang ada di kawasan Kota Baru. Disana gabungan komunitas tersebut melaksanakan sahur bersama orang-orang yang kurang beruntung dalam hal penglihatan.

Meskipun begitu, keterbatasan tersebut tak menghalangi mereka beraktivitas seperti yang lainnya. Mereka bisa menggunakan smartphone, bahkan sudah hafal quran 5 hingga 12 Juz. Mereka bahkan diundang untuk mengaji di Masjid Raya Mujahidin pada shalat subuh yang dipimpin oleh adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Saleh Jaber usai makan sahur bersama gabungan Komunitas tersebut.

Salah satu Komunitas yang ikut dalam bakti sosial tersebut adalah KAMMI Komisariat Untan. Melihat semangat para penyandang tuna netra tersebut, Ketua KAMMI Komsat Untan, Noval Muhammad, mengajak agar selalu menginstrospeksi diri akan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua.

“Yang paling penting adalah apa yang menjadi output setelah kita melakukan kegiatan ini, apa hikmah yang bisa kita ambil? Itu tadi kita harus bisa lebih mensyukuri nikmat Allah dan memaksimalkan potensi yang kita miliki, contohnya nikmat seperti indera yang berfungsi dengan lengkap dan menggunakannya untuk hal yang baik,” pungkasnya.

Sumber: The Tanjung Pura Times

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *