Kompakers Bandung; Giat Berkarya Lewat Instagram

Siapa bilang ibu-ibu tidak melek teknologi? Siapa bilang ibu-ibu tidak paham media sosial seperti instagram? Sebagian dari Anda mungkin berpikir bahwa yang melek teknologi hanyalah anak-anak muda. Mungkin pula ketika Anda melihat sekumpulan ibu-ibu asik memotret makanan di depannya dan langsung mengunggahnya di media sosial instagram Anda pun terkejut. Bisa jadi yang Anda lihat itu adalah komunitas wanita pecinta fotografi atau dikenal dengan sebutan Kompakers.

Di era berkembangnya teknologi seperti saat ini, setiap orang menjadi semakin mudah untuk memelajari hal-hal baru, salah satunya fotografi. Fotografi kini tidak hanya menjadi hobi bagi para profesional dan anak muda, tetapi juga para ibu-ibu. Lewat komunitas Kompakers, wanita-wanita dari rentang usia 20-50an ini menyalurkan hobi fotografi dan saling membagikan ilmu mengenai fotografi.

Komunitas wanita pecinta fotografi ini awalnya dimulai sejak September 2014. Saat itu, muncul akun instagram @unggahkompakan yang setiap harinya membuka kompetisi unggah foto dengan tema yang berbeda-beda. Awalnya, akun ini masih memiliki sedikit pengikut, namun seiring berjalannya waktu, tiap daerah mulai membuka komunitas sendiri yang salah satunya di kota Bandung. Kini, akun yang dipelopori oleh Echi Sofwan ini sudah memiliki pengikut hingga sekitar 80ribu.

Ada hal menarik terkait foto yang boleh diunggah. Pasalnya, sang penggagas, Echi Sofwan memiliki tujuan khusus, yaitu berdakwah. Maka dari itu, foto yang diunggah harus mengikuti beberapa aturan, yaitu tidak boleh menampilkan bagian wajah, tidak mengandung unsur sara, tidak menampilkan makhluk hidup dan jika ingin menampilkan tangan hanya boleh jari saja.

Tiap anggota dari Kompakers dari seluruh daerah di Indonesia tersebut harus menyetor gambar untuk diunggah lewat Instagram setiap harinya dengan tema yang selalu berganti. Nantinya, akan dipilih beberapa foto terbaik yang akan di-repost oleh akun @unggahkompakan. Tema yang diusung mayoritas adalah mengenai makanan, landscape makro maupun still life.

Saat ditemui oleh tim Amazing Bandung di Restoran Dakken, Bandung pada Kamis (10/11), tema yang diusung adalah asinan. Para wanita dari berbagai usia tersebut berkumpul untuk bergantian menata hidangan asinan yang mau diambil gambarnya. Ada yang menata dengan menggunakan piring dan ada pula yang menaruh hidangan asinan tersebut ke dalam gelas. Setelah ditata, mereka mengambil gambar dari hidangan asinan tersebut. Ada yang mengambil dengan menggunakan kamera dan ada pula yang hanya menggunakan telepon genggam.

“Biasanya memang begini. Beli makanannya di luar. Seperti hari ini, kita beli asinan di gerobak pinggir jalan. Lalu, sampai di sini, kita pinjam piring, gelas, taplak meja, dan lainnya untuk menunjang penataan hidangan. Jadilah, asinan yang hanya dibungkus plastik menjadi asinan yang cantik.” Ujar Siska yang merupakan salah satu anggota Kompakers Bandung yang sudah sekitar 1,5 tahun bergabung.

Kompakers Bandung sendiri didirikan pada 3 Desember 2014. Sejak saat itu Kompakers Bandung terus bertambah jumlah anggotanya dan secara rutin mengadakan kegiatan. Kini, anggota Kompakers Bandung sudah mencapai sekitar 200an. Anggota Kompakers Bandung memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari ibu rumah tangga hingga wanita karir. Alasan mereka untuk bergabung juga bermacam-macam, ada yang memang sudah menekuni dunia fotografi, tertarik untuk menambah kenalan, ataupun untuk mengisi waktu luang.

“Alasan saya bergabung untuk mengisi waktu luang. Saat itu saya sedang berada di masa istirahat selama tiga bulan, untuk mengisi waktu saya mencoba membuka Instagram dan tertarik dengan akun Unggah Kompakan. Sejak saat itu saya bergabung dengan Kompakers dan menjadi lebih tau mengenai dunia fotografi.”ujar Intha, salah satu anggota Kompakers Bandung.

Selain aktif di media sosial, Kompakers Bandung juga sering mengadakan gathering dan acara untuk internal maupun eksternal. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekompakan sesama anggota sekaligus menjaga eksistensi mereka di dunia nyata.

“Acara-acara yang pernah kami lakukan yaitu workshop fotografi, bakti sosial ke panti asuhan, acara ulang tahun di taman lalu lintas, dan untuk pertama kalinya workshop untuk masyarakat umum bersama Darwis Triyadi. Mulai tahun depan kami ingin menambah acara untuk umum juga.”ujar Ketua Kompakers Bandung Puti Alia Dewi.

Kegiatan yang dilakukan oleh Kompakers Bandung pun dapat dikatakan unik. Mengapa? Sebab tiap kegiatan selalu memiliki tema dan konsep acara tersendiri. Misalnya saja kegiatan ulang tahun Kompakers Bandung yang pertama. Menurut penuturan Puti yang akrab disebut Kepala Sekolah Kompakers Bandung, saat itu kegiatannya memiliki konsep sekolah sehingga semua anggota memakai seragam sekolah. Sementara itu, ia sendiri selaku Kepsek Kompakers Bandung memakai pakaian formal selayaknya seorang Kepala Sekolah.

Pada 3 Desember mendatang, Kompakers Bandung juga akan segera merayakan acara Ulang Tahun Kompakers Bandung yang kedua. Acara ini mengambil konsep off road. Singkatnya, acara ini akan berisi outbound dan permainan alam. Tentu pakaiannya akan disesuaikan dengan konsep tersebut.

Kini, Kompakers Bandung terbilang aktif di media sosial di antara Kompakers di daerah lain. Mereka dengan rutin mengunggah foto karya anggota dan poster kegiatan mereka. Mereka juga kerap mengunggah foto kebersamaan mereka ketika kumpul bersama. Jika mampir di instagram mereka yaitu @kompakersbdg kita bisa melihat kekompakan mereka selayaknya nama komunitas mereka.

Sumber: AMAZING Bandung (Cindy Mutia)

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *