Backpacker Sukabumi, sebuah komunitas yang dibentuk pada 12 April 2012, dan hanya beranggotakan lima orang saja. Komunitas ini dibentuk berawal dari iseng hingga kemudian dikelola menjadi lebih serius.
Backpacker lazim diartikan untuk menggambarkan saat seseorang melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain, atau dari kota di satu negara ke kota di negara lain dengan biaya yang ditekan seirit dan seminim mungkin.
Umumnya, barang bawaan anggota komunitas berupa daypack yang digendong di punggung. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan berbagai moda transportasi, seperti pesawat udara, kereta, atau pun bus, bahkan hingga sepeda motor.
Semua rencana baik sebelum keberangkatan, selama perjalanan, hingga tiba ditempat tujuan, disusun terlebih dahulu. Biasanya, selama menyusun rencana, juga dilakukan semacam survey sederhana dengan cara kontak teman hingga berselancar di dunia maya.
”Mulai dari tempat lokasi, kultur masyarakat, kuliner khas, urban legend, serta untuk mengenalkan Sukabumi sebagai destinasi yang layak dikunjungi” jelasnya.
Backpacker Sukabumi, tambah Heru, pernah mengadakan Kopi Darat Nasional (Kopnas atau Kopdar Nasional) yang digelar di Situgunung pada 16-17 April 2016. Ketika itu berkumpul para backpacker se-Indonesia. “Kita menunjukan kepada semua yang datang bahwa Sukabumi sangat layak untuk dikunjungi dan disinggahi,” kata remaja berusia 22 tahun itu.
Lebih jauh Heru bercerita tentang pengalaman paling berkesan, yakni saat mengunjungi Pulau Papua. Hebatnya, ia bisa mencapai pulau di ujung Timur Indonesia tersebut, hanya bermodalkan uang sebesar Rp100 ribu saja.
Selain melakukan petualangan, Heru menambahkan, jika komunitas ini setiap malam Minggu selalu mengadakan kumpulan di base camp-nya yang terletak di Jalan Ciraden no. 166, atau di belakang Alun-alun Kecamatan Cisaat.
“Biasanya kita ngebahas tentang rencana nge-trip kemana, atau sharing cerita perjalanan salah satu di antara anggota komunitas yang baru melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri,” kata Heru.
Khusus pada Bulan Ramadhan, ia menambahkan, komunitasnya rajin mengadakan kegiatan sosial. “Kita suka mengadakan bakti sosial kalau Bulan Puasa. Sekarang kita sudah merencanakan untuk mengadakan bakti sosial, dan sahur on the road,” pungkasnya.
Sumber: Sukabumi Update