Komunitas Bengkel Kriya Imut (Bengkimut); Hidupkan Kembali Budaya Mendongeng

Siapa yang tidak kenal istilah dongeng? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng memilki arti cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama kejadian jaman dulu. Sedangkan istilah mendongeng adalah menceritakan dongeng itu sendiri. Kebiasaan mendongeng dilakukan oleh para orang tua dahulu, biasanya mendongeng sebagai pengantar tidur anaknya.

Mendongeng merupakan budaya bertutur lisan yang sudah ada sejak manusia bisa berkomunikasi. Melalui dongeng, banyak hal yang disampaikan manusia sejak dahulu, dari mengabarkan keberhasilan suatu perburuan sampai mewariskan nilai-nilai dalam suatu kelompok. Seperti yang diketahui secara umum, dongeng adalah media yang tepat untuk mengatakan sesuatu tanpa mengatakannya. Dongeng juga menjadi media yang mendidik, tetapi tidak mengajari.

Kebiasaan mendongeng ini lama kelamaan semakin luntur, terutama di era digitalisasi seperti sekarang ini. Padahal dengan mendongeng, seseorang bisa menambah kemampuan komunikasi, dengan menyampaikan cerita kepada orang lain. Orang lain yang mendengar cerita dongeng juga bisa memainkan imajinasinya, ketika menafsirkan cerita yang disampaikan oleh pendongeng.

Berawal dari keprihatinan lunturnya budaya mendongeng, terbentuklah kelompok dongeng Bengkel Kriya Imut atau akrab disapa Bengkimut. Kelompok dongeng Bengkimut berisi 12 anggota yang datang dari berbagai kalangan. Dengan cita-cita yang sama, yaitu menghidupkan budaya mendongeng kembali.

“Kelompok Dongeng Bengkimut adalah sekelompok orang-orang yang memiliki kesukaan mendongeng dan memahami keasikan dan manfaatnya,” kata Claudiene, salah satu penggagas terbentuknya Bengkimut.

Claudiene menambahkan, kegiatan mendongeng adalah kegiatan yang menyenangkan dan banyak manfaatnya. Kebiasaan mendongeng semakin tergeser dengan media-media lain. Kelompok dongeng Bengkimut ingin membangkitkan kembali budaya mendongeng dan menularkannya kepada orang lain. Melalui cerita yang menghibur suatu pesan moral akan lebih mudah disampaikan.

“Saya berharap setiap orang tua juga mau mendongeng untuk anak-anaknya,” tambah Claudine.

Lewat mendongeng, anak-anak serta orang dewasa mengembangkan imajinasinya.Melalui mendengarkan kata-kata yang mengantar ke dunia imajinasi. Lewat mendongeng, pendongeng dan pendengar bersama-sama membuat pengalaman baru melalui imajinasi mereka masing-masing.

Dalam profilnya, Bengkimut menekankan dongeng dapat mengingatkan bahwa harapan dan mimpi itu ada dan penting. Dongeng membuktikan, bukan naga dan peri itu nyata tapi membuktikan bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengalahkan kejahatan dan mengatasi kesulitan dalam kehidupan nyata. Melalui dongeng juga, setiap orang dibukakan wawasan untuk merasakan berbagai hal, menemukan berbagai kemungkinan unik yang akan ditemui dalam kehidupan.

Kelompok dongeng Bengkimut mengadakan kegiatan rutin di Emuloka, Perpustakaan Gagas Ceria, Jl. Malabar No.61 Kota Bandung. Selain kegiatan rutin tadi, kelompok dongeng Bengkimut juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan mendongeng di sekolah-sekolah. Kelompok dongeng Bengkimut membuka kesempatan seluas-luasnya bagi orang lain untuk bergabung dengan Bengkimut.

Sumber: TRIBUN JABAR

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *