Di tengah maraknya kegiatan sosial yang dilakukan oleh berbagai komunitas maupun masyarakat guna mendapatkan berkah di bulan suci Ramadhan, banyak yang justru melupakan kaum lanjut usia (Lansia) sebagai sasaran kegiatan sosial. Padahal dengan segala keterbatasan akibat usia yang sudah senja dan raga yang lemah, tak banyak lagi yang bisa dilakukan oleh para lansia tersebut. Kondisi yang seperti ini justru membuat kaum lansia menjadi pihak yang sangat membutuhkan bantuan sosial.
Pertimbangan inilah yang kemudian membuat anggota komunitas Costumized Purworejo (CP) untuk menggelar kegiatan bakti sosial di Rumah Pelayanan Sosial Lansia Woloso Wredho, Kutoarjo. Pada Sabtu (17/6/2017) petang tadi, puluhan anggota CP dengan mengendarai kuda besi yang telah dimodif cantik ini mengunjungi 20 Lansia yang menempati panti. Selama kurang lebih satu jam mereka berinteraksi dengan para lansia. Dilanjutkan dengan pemberian tali kasih berupa sembako senilai total Rp 3 juta.
Ketua CP, Adi Boncel menyebutkan, selain bertujuan untuk memanfaatkan dan mendapatkan keutamaan yang ada di bulan Ramadhan, kegiatan dilaksanakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur keluarga besar CP atas berbagai kenikmatan dan rizqi yang telah Allah berikan. Pemberian paket sembako merupakan bentuk kepedulian CP terhadap saudara-saudara utamanya para Lansia.
Dijelaskannya, paket sembako yang diberikan merupakan hasil swadana dari para anggota. Anggota secara ikhlas memberikan sumbangan materil untuk bisa dimanfaatkan oleh para Lansia. Ke depan Adi berharap, CP mampu lebih baik dan mampu berkontribusi secara nyata utamanya terhadap saudara-saudara yang kurang mampu.
“Sebelumnya dalam rangka bulan Ramadan kita mengadakan serangkaian acara, ada baksos, buka bersama, bagi takjil dengan komunitas custom lain. Rencananya acara baksos semacam ini juga akan kita gelar lagi, karena bagi anggota ada kenikmatan saat bisa berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, pekerja sosial panti setempat, Tafip mengaku sangat mengapresiasi kepedulian yang dicurahkan oleh kawula muda anggota CP. Kegiatan seperti ini sangat jarang dijumpai di panti, di mana ada komunitas mobil yang datang berbagi dengan para Lansia. Kegiatan semacam ini menurut Tafip perlu menjadi teladan bagi komunitas lain untuk turut peduli terhadap nasib Lansia.
“Luar biasa, merupakan kreatifitas anak muda yang perlu kita tingkatkan. Kami mengucapkan terimakasih banyak,” ujarnya.
Sebagai informasi, CP merupakan komunitas pagi pecinta modifikasi mobil. Sesuai namanya, rata-rata anggota CP merupakan pemilik mobil dengan modifikasi custom. Untuk menjadi anggota CP tidak dibatasi oleh jenis mobil, yang terpenting adalah anggota CP merupakan pecinta modifikasi mobil. Saat ini sedikitnya CP memiliki 30 anggota dengan segala jenis mobil beraneka model modifikasi.
“Kita setiap minggu kopdar di depan stasiun Purworejo. Bagi yang ingin ikut menjadi anggota bisa gabung hadir setiap malam Minggu awal pertama bulan,” imbuh Adi.
Sumber: SOROT PURWOREJO