Komunitas drone di Banyuwangi, Jawa Timur mulai tumbuh pesat, tidak hanya sekedar hobi, namun kelompok ini juga mengenalkan potensi wisata di Banyuwangi lewat rekaman kamera dari udara.
Seperti yang dilakukan komunitas drone Skygrapher asal kecamatan Muncar yang memproduksi video dan foto tentang Pelabuhan Ikan Muncar.
“Kami mencoba mengabadikan suasana pelabuhan dan ratusan perahu di pelabuhan tradisional dengan alami dan natural,” Kata Ketua Komunitas Skygrapher Panji Inu Kertapati, Selasa (31/1/2017).
Hasil produksi video dan foto melalui drone ini nantinya akan di posting di media sosial, seperti youtube, facebook, twitter, path dan instagram.
“Setelah diedit, hasilnya bisa di post di youtube dan media sosial lainnya,” kata pria yang akrab disapa Mbah Gondrong ini.
Panji mengatakan, dalam proses produksi kali, ia dan tim mengail gambar tepi dermaga untuk menangkap aktivitas sekelompok nelayan yang ada. Nelayan-nelayan ini terekam sedang sibuk memperbaiki jaring, perahu atau aktivitas bongkar muat sesudah atau sebelum melaut.
“Mengambil gambar alami kesulitannya memang tak sesuai harapan, tak jarang proses pengambilannya membutuhkan waktu lama, dan proses ini menuntut kepandaian dan kejelian melihat gambar,” katanya.
Meski tak ada upah dari apa yang dikerjakan, Panji merasa bangga karena hasil karyanya bisa dinikmati sebagai pemicu wisatawan untuk datang ke Kota Gandrung.
“Minimal publik dunia tahu dan tertarik setelah menonton tayangan yang saya unggah, dan mereka bisa berkunjung datang langsung ke Banyuwangi,” jelas bapak satu anak ini.
Selain melakukan penggambilan gambar melalui udara, pengambilan vidio juga dilakukan di darat dengan menggunakan kamera Digital Single lens Reflex (DSLR)
“Tidak hanya sekedar hobi saya pribadi, namun bila ada yang ingin belajar mengambil gambar dengan drone bisa gabung di komunitas Skygrapher yang baru setahun berdiri ini,” ucapnya.
Panji punya harapan besar kepada seniman lensa, untuk tetap berkreasi menggali potensi daerah. Karena secara tidak langsung, komunitas fotografer dan vidiografer membantu mempromosikan Banyuwangi lebih luas.
Sumber: Times Indonesia