Komunitas Wisata Sejarah Pontianak (Kuwas); Explore Sejarah Bersama

Mengenal sejarah nggak cuma bisa lewat buku atau internet. Lewat komunitas juga bisa kok. Bahkan, beberapa informasi sejarah belum sempat tereksplorasi. Komunitas Wisata Sejarah Pontianak (Kuwas) menjadi salah satu wadah yang tepat buat kamu yang pengin mengkaji. Bukan sekedar mengenal wisata dan budaya, tapi juga mempelajari sejarah-sejarah di Kota Pontianak yang tercatat sebagai cagar budaya.

Pengin mengeksplor beragam sejarah di Kalimantan Barat, terutama Kota Pontianak, adalah alasan utama terbentuknya komunitas ini. Berdiri sejak 19 Oktober 2014, Kuwas pun mencoba untuk nggak cuma jadi “pembersih” sejarah, tapi juga mengingatkan kembali sejarah yang ada dan menggali yang belum terjamah. Explore dan pengenalan sejarah yang dirancang pun menarik lho. Seluruh peserta nggak cuma berkunjung ke lokasi, tapi juga mendapatkan informasi dan berkesempatan untuk diskusi panjang.

 “Contohnya kemarin, waktu kita meng-explore Yayasan Kuning Agung. Mungkin kalau ada yang belum tahu, itu adalah sebuah makam di pinggiran sungai Kapuas dan merupakan makam warga Tionghoa bermarga ‘Huang’. Tapi, sewaktu trip, ada juga yang tahu. Jadi, nggak menutup kemungkinan untuk sharing atau interaksi,” tutur Fandri Minandar, pemateri Kuwas.

Sampai sekarang, Kuwas sudah mengeksplor beberapa kawasan seperti gedung De Javasche Bank Pontianak (gedung Bank Indonesia Pontianak) pertama di pulau Kalimantan dan dibuka pada 1 April 1906, gedung lama Kantor Pos Indonesia yang dibangun pada tahun 1858 dan menjadi ‘post telegraf kantor’, gedung Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalbar yang dulunya merupakan komplek perumahan pejabat pemerintahan Hindia Belanda di Borneo Westeraffdeeling, gedung Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau gedung SDN 14 Pontianak yang didirikan Belanda pada 1902 serta beberapa tempat bersejarah lain.

Uniknya, Kuwas juga baru launching buku ‘Jelajah Kota Jaga Sejarah.’ Isinya adalah review perjalanan Kuwas selama satu tahun. “Ada beberapa bagian. Ada jelajah kota jaga sejarah, bedah buku, bincang di udara dimana biasanya setelah trip kita akan me-reviewperjalanan di radio, dan ada pengalaman ikut trip. Untuk tulisan pengalaman, penulisnya adalah mahasiswa dan siswa yang pernah ikut trip Kuwas,” ujar Ricky Astriadi, koordinator lapangan Kuwas.

Rencananya, minggu depan, Kuwas akan mengeksplorasi wilayah Mempawah dan Singkawang. Kedepannya, Kuwas berharap bisa memulai program ‘Goes to School”, mulai bekerja sama untuk mengajak siswa SD sampai SMA untuk explore sejarah bersama.

Sumber: ZETIZEN

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *