Komunitas Indahnya Sedekah: Gerakan Berbagi, Tuai Kebahagiaan Abadi

Dakwah melalui gerakan selama bertahun-tahun terbukti mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian umat Islam terhadap sesama. Realitas sosial yang tidak luput dari berbagai persoalan sejatinya menjadi tanggungjawab bersama. Apalagi Islam sudah mengajarkan kepada umatnya akan pentingnya membantu mereka yang membutuhkan.

Hal inilah yang menjadi dasar bagi Komunitas Indahnya Sedekah (KIS) untuk terus bergerak dan berbagi kebahagiaan. Herno, salah satu anggota dan pengurus KIS bercerita bahwa Komunitas Indahnya Sedekah adalah organisasi yang di bentuk secara (independen) yang bergerak dibidang sosial.

“Awalnya ide membangun komunitas ini muncul dari pemikiran Angga dan Nurdiansyah. Maksud dan tujuannya adalah membantu orang-orang yang kurang mampu disekitar daerah mereka. Lambat laun, komunitas ini mulai berkembang dengan mengajak teman-teman lain untuk ikut bergerak dalam komunitas sehingga cakupan untuk membantu orang lain yang kurang mampu lebih luas,” paparnya.

Pria yang hobi olaharaga ini menuturkan bahwa Komunitas Indahnya Sedekah resmi didirikan pada tanggal 12 Desember 2015 di daerah Pejaten Barat. Bersama rekan-rekannya, ia berupaya berkeinginan hasil sedekah yang dilakukan tepat sasaran dan tepat guna. Terutama bagi anak yatim, lansia dan disabilitas.

Komunitas Indahnya Sedekah mengajak siapapun agar hatinya tergerak untuk mencintai sedekah. Komunitas ini juga terbentuk dengan maksud dan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa terdapat hak mereka (yang membutuhkan) didalam harta kita.

“Oleh karena itu, kami disini mengajak masyarakat untuk menyisihkan 2,5% pendapatan yang nantinya akan kami kumpulkan dan kemudian akan kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan seperti: yatim piatu dan fakir miskin. Membuat orang lain tersenyum merupakan keindahan yang abadi, dengan mengulurkan sebagian rezeki sama saja meringankan beban mereka,” ujarnya.

Terkait keanggotaan, Herno mengatakan Komunitas Indahnya Sedekah (KIS) selalu terbuka untuk umum. Siapa pun bisa bergabung dengan komunitas ini asalkan mereka mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan loyalitas waktu.

Sedangkan jika ingin masuk dalam kepengurusan inti, anggota memerlukan melewati beberapa tahap. Beberapa diantaranya harus memberikan ide dan pemikiran supaya KIS lebih berkembang dan bermanfaat lagi kedepannya. Adapun syarat relawan bisa dilihat di www.indahnyasedekah.com.

“Sampai saat ini Komunitas Indahnya Sedekah mempunyai anggota pengurus inti sebanyak 13 orang serta 20 relawan. Mereka kebanyakan adalah mahasiswa dan pekerja. Dan sumber keuangan di komunitas ini berasal dari sekitar 50 donur,” jelasnya.

Untuk program, selama ini, Komunitas Indahnya Sedekah masih fokus menjalankan empat program yang sudah ada yaitu program binaan adik asuh, program sedekah sosial, sedekah pendidikan dan sedekah kesehatan.

“Dalam waktu dekat Insya Allah kami akan mengadakan kegiatan buka puasa bersama dan santunan kepada 50 anak yatim. Selain itu, kami juga ada project membuka cabang baru yaitu di wilayah BODETABEK,” katanya.

Lebih lanjut, mantan Tenaga Konsultan (Non-PNS) Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini mengatakan hal terpenting bagi komunitas ini adalah terus berjalan tanpa harus ada paksaan dan niat karena Allah SWT.

“Dalam mencari dontur sendiri, kita dari teman ke teman (bukan dari yayasan). Dan ternyata, bukan hal mudah untuk membuat orang mau besedekah di sini. Biasanya, sebelum menjalankan program, kami terlebih dahulu melakukan survei agar sedekah tepat sasaran. Lalu hasil kegiatan kita share melalui sosial media atau group whatsapp,” ujarnya.

“Kami juga selalu mengedepankan transparansi dalam hal keuangan. Setiap bulan pasti kita share ke donator laporannya,” tambah Herno.

Ke depan, Herno berharap gerakan sedekah ini terus diikuti oleh semua orang khususnya kalangan pemuda-pemudi muslim. Menurutnya, ikut andil dalam gerakan-gerakan komunitas dapat menjadikan seseorang berguna bagi agama dan Negara.

“Jangan takut untuk menjadi orang berguna. Tanamkan jiwa peduli terhadap sesama sejak dini agar kita tahu indahnya berbagi. Dan yang lebih penting lagi, jangan lupa untuk sedekah sekecil apa pun. Karena sedekah itu tidak melulu berupa uang, tapi juga berupa tenaga, pemikiran ide gagasan dan senyuman termasuk sedekah. Insya Allah sedekah akan menjauhkan kita dari penyakit kikir,” tutupnya.

Sumber: Gomuslim (NURJAMAL)

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *