Kemeriahan HUT RI Ke-72 Bersama Komunitas Tunanetra di Manado

Jenis lombanya sederhana. Namun, gelak tawa, teriakan dan canda tak henti terdengar sepanjang kegiatan. Setiap gerak dan tingkah peserta lomba selalu menunjukkan hal yang kocak. Penyebabnya, peserta lomba tujuhbelasan ini, semuanya penyandang Tunanetra.

Kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-72 di kawasan komunitas Tunanetra Kelurahan Pall Empat, Kecamatan Tikala, Manado ini, benar-benar menghibur. Ratusan warga sekitar, ikut menyaksikan kegiatan tersebut. Kegiatan tujuhbelasan di kawasan ini, memang selalu menyedot banyak penonton.

Kepada wartawan Media Sulut, perwakilan Komunitas Tuna Netra di Manado, Mey Gerungan mengatakan, tujuannya agar peringatan hari Kemerdekaan RI ke-72 yang jatuh pada Kamis, 17 Agustus 2017, dapat dirasakan oleh seluruh segmen masyarakat. Tidak terkecuali kemeriahan acara peringatan itu dirasakan pula oleh komunitas tunanetra di Manado, khususnya di Kelurahan Paal Empat.

“Kita adakan berbagai lomba. Mulai dari lari kelereng hingga lomba makan kerupuk. Lomba ini juga dibagi dua yaitu untuk anak-anak sendiri dan orang dewasa sendiri. Sekilas terlihat agak kesulitan dalam mengikuti perlombaan, namun kami tetap bersemangat dan penuh keceriaan,” tutur Gerungan.
Hal senada juga disampaikan salah satu anggota komunitas, yang juga penyandang tunanetra, Aziz Ismail. Menurutnya kemeriahan hari kemerdekaan itu memberikan gairah kebersamaan bagi para penyandang tunanetra.

“Acara itu merupakan suatu bentuk hadiah secara sukarela dari kami komunitas tunanetra Manado, guna memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-72, khususnya di Kelurahan Paal Empat. Intinya kami juga bisa ikut merasakan perayaan ini,” ujarnya.

Meski miliki keterbatasan fisik, tidak menjadi penghalang bagi Ismail untuk memeriahkan peringatan itu. “Sebagai warga Indonesia harus mengisi dengan hal yang positif, di hari kemerdekaan ini harus banyak berbahagia. Caranya dengan selalu ingat akan tekad dan perjuangan pendahulu kita,” katanya.

Peringatan ini, dijadikan Ismail sebagai momen agar pemerintah bisa lebih ingat dan peduli akan nasib para tuna netra. “Harapan saya ke depan pemerintah lebih memperhatikan kami,” harapnya.

Sumber: MEDIA SULUT

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *