Diecast Toys Malang (DTM); Menampung Para Penggemar Replika Kendaraan

Penggemar diecast toys di Malang Raya bisa dibilang beragam. Ada yang masih anak-anak, remaja, hingga dewasa. Secara umum, bentuk diecast toys adalah replika kendaraan dengan bahan dasar besi dan sedikit plastik.

Selain yang berbentuk mobil, ada juga yang berbentuk sepeda motor, sepeda, alat berat (kendaraan tambang), dan lain-lain. Nah, karena di Malang penggemarnya lumayan banyak, maka terbentuklah Komunitas Diecast Toys Malang. Komunitas ini menampung beragam kegiatan penyuka replika kendaraan.

Sekretaris Diecast Toys Malang (DTM) Sofyan Wahyu mengatakan, anggota DTM tidak jarang yang memulai hobi ini justru pada saat mereka sudah beranjak dewasa. ”Jadi awalnya kebentuk gara-gara ketemu sesama orang dewasa di toko diecast,” katanya di sela-sela gathering DTM di warung lalapan miliknya, di Jalan Galunggung, Kota Malang, Jumat lalu (7/11).

Komunitas ini berdiri 10 November 2010 lalu. Komunitas yang kini diketuai Tommy Sanjaya tersebut mulanya hanya memiliki beberapa anggota. Dari tahun ke tahun, anggotanya semakin banyak.

Hingga tahun ini, jumlah anggotanya yang tercatat di media sosial Facebook, sekitar dua ribu orang. Sedangkan anggota yang aktif berkegiatan sekitar 50 orang. Ketika gathering, sekitar 20 anggota DTM memamerkan koleksi diecast mereka.

Dua minggu sekali, mereka selalu mengadakan gathering. Jadwalnya selalu hari Jumat. Agar tidak membosankan, di setiap gathering selalu ditentukan tema diecast yang dibawa oleh anggotanya.

Diecast-diecast tersebut nantinya dilombakan dengan mencari yang terbagus. Yang menang, mendapatkan doorprize. ”Jadi biar gathering ini ada magnetnya,” ungkap pria 33 tahun itu.

Saat ini banyak produsen mainan tersebut yang mengakomodasi keinginan para penggemarnya. Mulai dari Matchbox, Hotwheels, Corgi, Racing Champions, Siku, ERTL, Tomica,  Maisto, Cararama, Tonka, Jada Toys, dan lainnya. ”Saya lebih suka koleksi mobil jenis VW,” ungkap pria yang tinggal di Dau, Kabupaten Malang ini.

Ukuran miniatur kendaraan tersebut beragam. Mulai skala 1/87, 1/72, 1/64, 1/43, 1/32, 1/24, 1/18, dan bahkan ada juga beberapa skala yang sangat kecil, atau bahkan lebih besar lagi. Angka 1 di skala perbandingan adalah ukuran kendaraan yang sebenarnya, dan angka di belakangnya adalah besarnya ukuran mainan tersebut.

Jadi semisal skala-nya 1/87, kendaraan asli besarnya 87 kali lipat dari kendaraan diecast. ”Anggota DTM ada yang punya skala 1/8, besarnya sama kayak anak kecil,” katanya.

Para kolektor rata-rata mendapatkan koleksinya dengan cara hunting. Ada yang berburu di toko mainan, minimarket, bahkan hunting via internet hingga ke mancanegara. Berburu mobil yang diinginkan, rupanya harus adu cepat dengan penggemar lain.

Harga tergantung dari jenis variannya, dan langka atau tidaknya koleksi tersebut. ”Diecastyang langka itu yang belum keluar di Indonesia atau sudah tidak diproduksi lagi,” jelasnya.

Apakah diecast merupakan hobi yang mahal? Sofyan mengatakan, tidak semua replika berharga mahal. Harganya bervariasi. Beberapa bisa dikategorikan dengan harga yang terjangkau, mulai Rp 15 ribu.

Tapi ada juga yang mahal dengan harga jutaan hingga puluhan juta. ”Biasanya yang baru mulai suka diecast, cari mobil yang murah seperti Hotwheels. Tapi ada juga anggota kami yang beli hingga harga Rp 20 juta,” pungkasnya.

Pewarta: Daviq Umar
Penyunting: Irham Thoriq
Foto: Bayu Eka

Sumber: RADAR MALANG

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *