Belakangan ini, olahraga lari makin populer. Wajar saja, sih, sebab olahraga ini paling murah dan mudah dilakukan. Manfaatnya pun tak kalah dengan olahraga lain, seperti renang atau latihan di gym. Selain meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru, lari juga melatih hampir seluruh otot tubuh. Dan yang tak kalah penting, membakar banyak kalori. Meski tergolong olahraga mudah, penting dicermati beberapa hal sebelum mulai berlari, agar hasilnya maksimal. Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, SpKO, dan pengurus komunitas lari Indo Runners, Yasha Chatab, memberikan beberapa tip untuk Anda.
1. Tentukan tujuan
“Tujuan larinya apa? Itu yang paling penting,” kata dr. Michael, tegas. Jika tujuannya untuk sehat, berarti tidak boleh lari mati-matian. Berbeda dengan orang yang ingin mengikuti maraton atau kompetisi tertentu. Akan lebih banyak masalah daripada manfaatnya, jika lari dengan sangat dipaksa. Karena itu, tanamkan di benak Anda bahwa tujuan Anda lari untuk kesehatan.
2. Gunakan sepatu yang sesuai
Kaki menjadi anggota tubuh yang paling penting saat berlari. Karena itu, pemilihan sepatu menjadi hal penting. Gunakan sepatu lari. Jangan menggunakan sepatu yang bukan didesain untuk berlari, seperti sepatu tenis atau sepatu kasual biasa, agar terhindar dari cedera.
Saat memilih sepatu, jangan tergoda pada penampilannya saja. Kebutuhan kaki tiap orang berbeda. Pilihlah sepatu yang sesuai dengan jenis telapak kaki (cara memeriksa, baca boks 1) dan ukuran yang pas. Sepatu yang baik adalah sepatu yang saat dipakai masih menyisakan ruang sebesar satu jari di depan ujung ibu jari kaki.
3. Pakaian harus nyaman
Saat lari, tubuh akan berkeringat. Karena itu, butuh pakaian nyaman yang dapat menyerap keringat. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan tebal. Jenis pakaian tersebut hanya akan menghambat pertukaran panas.
Agar aman, Yasha menyarankan untuk menggunakan pakaian khusus untuk lari. Sebab, saat lari kulit akan mudah tergesek dengan pakaian. Bahan yang tidak baik dapat membuat kulit menjadi lecet.
Tak kalah penting bagi wanita, selalu menggunakan sports bra bertali silang agar dapat menopang payudara lebih kuat. Jika tidak ditopang dengan baik, payudara yang terguncang saat lari dapat menyebabkan nyeri punggung.
4. Berlarilah di waktu yang baik
Kapan waktu yang paling baik untuk lari? Menurut dr. Michael, saat pagi hari, ketika udara masih segar dan semangat beraktivitas masih tinggi. Energi setelah lari pun dapat dipakai untuk beraktivitas sepanjang hari. “Lari menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Suhu tubuh jadi lebih panas, dan tubuh jadi awake,” jelasnya.
Itu pula sebabnya, dr. Michael tidak menyarankan melakukan olahraga lari di malam hari. Karena dampaknya dapat membuat Anda sulit tidur. Jika memang hanya punya waktu untuk lari di malam hari, usahakan agar selesai lari tiga jam sebelum waktu tidur Anda. Untuk keselamatan, gunakan baju berwarna terang atau pakaian reflektor yang memantulkan cahaya supaya mudah terlihat oleh para pengendara.
5. Pilih lintasan yang aman
Enaknya, olahraga lari bisa dilakukan di mana pun. Carilah rute yang sepi dari kendaraan maupun sepeda, demi keamanan dan kenyamanan saat lari. Untuk awal, pilihlah jalanan yang rata. Jika sudah biasa dan stamina mulai meningkat, tak ada salahnya memilih lintasan yang sedikit menanjak. Jika terpaksa lari di pinggir jalan raya, larilah melawan arus, agar Anda bisa lebih waspada dan menghindar jika ada kendaraan yang meleng.
Sumber: FEMINA
Sumber Foto; ACTIVE.COM