Bergaya layaknya tokoh terkenal dalam karakter anime atau komik. Selalu mengenakan pakaian beserta aksesori, merias wajah, dan mendalami karakter yang diperankan tokoh kartun/musisi idola.
Itulah aktivitas yang kerap dilakukan oleh Harajuku Community atau HaChi, kumpulan para pencinta animasi ala Jepang(Jejepangan) yang ada di Kalimantan Selatan.
Mereka melakukan itu bukan lantaran tak ada kerjaan, tapi karena hobi. Lebih dari sekadar hobi, mereka juga kerap menghibur masyarakat dan menghasilkan uang tambahan.
Eksistensi komunitas yang kini beranggotakan 30 orang ini makin populer di Banua. Hal ini seiring aktivitas mereka yang sering mengikuti lomba dan diundang mengisi acara event Jejepangan. Pundi-pundi uang mereka juga makin bertambah setelah HaChi membuka usaha membuat dan menyewakan kustum cosplay.
Ketua Divisi Cosplay HaChi Roni Mawarudin mengatakan meski tidak tiap minggu pihaknya diundang menghibur masyarakat, namun selama ini ada saja tawaran tampil.
Tak cuma di wilayah Kota Banjarmasin, tapi juga di Banjarbaru, dan Martapura. “Lumayan lah, tiap bulan ada saja yang mengundang kami untuk tampil,” tutur Roni, Rabu (15/02/2017).
Bagaimana ceritanya hingga HaChi terbentuk? Ketua Divisi Dance dan Band, Uta, menerangkan pada awalnya hanya sebuah halaman grup di Facebook yang di buat oleh Zyana.
“Mulanya sih kegiatan HaChi hanya sebatas di dunia maya saja. Tapi, kemudian berlanjut ke dunia nyata dengan mengunjungi event Jejepangan, “ bebernya.
Diceritakannya, pada April 2010 lalu, Erwin mempertemukan Zyan dan Eno dengan Hendra dan Uta. Beberapa konsep yang ditawarkan Hendra dan bantuan anggota-anggota lainnya, akhirnya HaChi mulai lebih aktif di dunia Jejepangan di Banua ini.
Pembentukannya secara resmi tanggal 18 April 2010 dengan nama Harajuku Banjarmasin Community (HBC).
Sumber: TRIBUN NEWS