Aksi #MenolakLupa Aliansi Kampus dan Komunitas Semarang di Kawasan Tugu Muda

Beberapa aliansi kampus serta komunitas di Semarang menggelar Aksi Bela Munir di Kawasan Tugu Muda, Semarang hari Kamis (7/9) kemarin. Aksi yang berlangsung dari pukul 18.00 hingga 21.00 WIB ini mengambil titik kumpul di depan Museum Mandala Bhakti dengan mengenakan dresscode berwarna hitam.

Terdapat beberapa rangkaian acara pada aksi ini sendiri, diantaranya ialah orasi, musikalisasi puisi, doa lintas agama dan beberapa acara lainnya. Wildan Urfan selaku koordinator lapangan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan di selenggarakannya aksi ini sendiri ialah ingin membumikan pengetahuan tentang Munir, menjadikan aksi ini sebagai wadah pencerdasan dan pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan juga Hak Asasi Manusia (HAM). Selain itu, tujuan utama dari aksi ini sendiri ialah sebagai bentuk refleksi diri yang hendak di sebarluaskan, hal ini dikarenakan bahwa Munir merupakan pahlawan Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia yang cukup fenomenal.

Menjadikan Tugu Muda sebagai lokasi acara memiliki alasan tersendiri karena Tugu Muda dianggap sebagai simbol bergeloranya semangat para pemuda dan menjadikan ikon tersendiri bagi kota Semarang. Akan tetapi, Wildan sendiri menjelaskan bahwa lokasi aksi bela Munir ini sendiri sempat berpindah ke trotoar lampu merah yang ada di kawasan Lawang Sewu, hal ini dikarenakan agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. Wildan juga mengatakan bahwa masyarakat sangat antusias terhadap aksi bela Munir ini, tak sedikit dari masyarakat yang turut berpartisipasi pada aksi ini.

“Sebagai korlap (koordinator lapangan) yang di setiap rangkaian aksi tadi, saya kerap berkesempatan masyarakat khususnya para pengguna jalan, saya lihat antusiasme dari masyarakat sudah begitu besar, bahkan banyak yang mendokumentasikan aksi kami tadi sembari menunggu lampu hijau menyala, dan bahkan juga tadi saya lihat ada yang memutuskan mampir dengan memarkirkan motornya dan bergabung bersama aksi kami, karena kami berlokasi di trotoar dan tidak sampai turun ke bahu jalan, maka saya rasa masyarakat tidak merasa terganggu.” jelas Wildan.

Saat ditanya siapa yang menginisiasi untuk mengadakan kegiatan tersebut, Wildan memaparkan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) Undip merupakan inisiator aksi yang terus berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang.

“Ya memang ada lima belas lembaga/elemen yang mengikuti konsolidasi pra aksi, dan hampir semuanya hadir pada aksi tadi dengan total seratusan peserta aksi ditambah kawan-kawan dari aliansi mahasiswa papua dan kawan-kawan dari buruh yang juga merapat langsung pada hari pelaksanaan aksi. Namun keseluruhan pelaksanaan memang tidak bisa dilepaskan dari peran gabungan elemen dan kelembagaan mahasiswa se-Semarang yang membentuk aliansi Sahabat Munir Semarang.” tambah Wildan.

Sumber: MAJALAH OPINI

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *