Tampaknya, pepohonan sudah menjadi keluarga kedua bagi anggota Komunitas Peduli Pohon (KPP) Cibubur ini. Bagaimana tidak, kecintaannya terhadap si ‘pemberi oksigen’ itu diwujudkan dalam aksi–aksi nyata sebagai bentuk kepedulian. Seperti apa aksinya?
Minggu menjadi hari di mana komunitas ini beraksi. Salah satu aksi KPP Cibubur adalah Gerakan Menyelamatkan Pohon dari Paku. Aksi perdana pada 20 Februari 2016 lalu tersebut dimulai dengan membersihkan paku-paku di pohon sepanjang Jalan Transyogi Cibubur.
Ketua KPP Cibubur, Tjandra Ari menceritakan, KPP terbentuk atas dasar keprihatinan sekelompok masyarakat terhadap pohon di sekitaran Cibubur yang ‘tersakiti’ akibat ketidakpedulian manusia.
“Memaku pohon sama dengan merusak dan membunuh tanaman. Lama-lama tanaman yang tadinya untuk peneduh dan mempercantik jalan sekaligus penyerap polusi kendaraan, akan mati,” terangnya.
Pohon sebagai salah satu penyelamat dunia, kata dia, juga harus dijaga. Hal itu yang mendorong mereka terus menggerakkan KPP menyelamatkan pohon–pohon yang ada.
Kecaman yang ditunjukkan KPP Cibubur terhadap para pemaku pohon pun akan terus dilontarkan. Selain itu, harus ada peran aktif masyarakat untuk menjaga bersama alam sekitar Cibubur ini.
“Saatnya peduli ruang hijau di sekitar kita. Telepon nomor perusahaan yang menempelkan pamflet promo-promonya di pohon. Sampaikan protes cara iklannya yang tidak mendidik, merusak pohon, dan merusak citra perusahaan itu sendiri,” tegasnya.
Lanjut Tjandra, kembali ke fungsinya, KPP Cibubur adalah sebuah kelompok masyarakat peduli lingkungan dengan misi edukasi cinta lingkungan sekitar dengan menjaga ruang hijau publik.
“Contohnya di jalan alternatif Cibubur setelah perempatan Cikeas menuju Kota Wisata, pohon-pohonnya penuh paku bekas poster produk atau usaha. Itu sempat kami bersihkan,” tuturnya.
Namun beberapa hari kemudian, sambungnya, pohon kembali dipaku dengan pamflet, bahkan dengan ukuran lebih besar. Ini bisa menjadi perhatian semua pihak, tak hanya anggota KPP. Dengan melibatkan seluruh warga, KPP Cibubur bisa terus eksis menyelamatkan pohon–pohon dari ancaman manusia.
Sumber: RADAR BOGOR