CUKUP sulit untuk bisa langsung lancar bermain sepatu roda, namun dengan latihan teratur dan giat bisa meningkatkan kemampuan kamu dalam bermain sepatu roda.
Kenyataannya, bermain sepatu roda bukan hanya sekadar bersenang-senang tapi juga termasuk olahraga. Banyak juga keuntungan yang bisa didapat, salah satunya bisa membakar kalori dalam tubuh pemainnya. Olahraga yang saat ini digandrungi anak muda juga bisa menjaga keseimbangan tubuh. Dalam bermain sepatu roda sangat diperlukan keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh.
“Sepatu roda itu butuh koordinasi dari bagian tubuh seperti kaki yang terus bergerak, tangan yang terus mendayung dan juga posisi tubuh yang terus condong ke depan untuk keseimbangan,” ujar Ridwan Hanafi, Ketua Inline Skate Kota Cirebon.
Pecinta sepatu roda di Kota Cirebon mengaku permainan ini merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan. Pasalnya, bisa santai sambil berbincang dengan teman atau bisa juga sambil mendengarkan musik kesukaan. “Berolahraga tapi bisa sambil bersenang–senang,” lanjutnya.
Selain itu, olahraga ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bisa di taman atau hanya di lingkungan perumahan. Banyak gerakan yang bisa dikolaborasikan saat bermain sepatu roda. Bagi yang sudah mahir bisa mengkolaborasikan gerakan dengan pasangan untuk membuat sebuah formasi gerakan berputar atau sebagainya.
“Latihan yang kita lakukan tidak kaku. Kita lakukan dengan fun, enjoy. Jadi selain mendapatkan sehatnya kita juga dapat keceriaan untuk menghilangkan stress,” tuturnya.
Meski banyak manfaatnya, in line skate butuh otot kaki yang kuat serta kecepatan berpikir. Pasalnya, tak bisa dipungkiri risikonya adalah cidera bila terjatuh. “Arenanya pun tak bisa sembarangan minimal lantai beton atau aspal,” ungkapnya.
Komunitas yang terbentuk sejak Januari 2016 ini rutin mengadakan latihan fisik dan free style setiap Sabtu dan Minggu. Biasanya para anggota inline skate latihan di Kawasan Bima Kota Cirebon dan Grage City Mall. Saat ini, anggotanya sudah mencapai 100 orang dari wilayah Kota Cirebon, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Proses belajar, biasanya dilakukan dengan saling sharing antarteman sehobi atau dengan kata lain kebanyakan dari mereka belajar dari autodidak. Jam terbang antar anggota memang berbeda-beda, ada yang pemula dan ada yang telah lama bergelut dengan sepatu roda. Karenanya, pemula dapat belajar dengan yang lebih berpengalaman.
Pertemanan inline juga membuat jejaring dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan, sering diantara mereka mengikuti event-event kejuaraan. Selain itu, kesehatan juga menjadi alasan utama para anggota masih setia dengan komunitas ini.
Mereka menganggap dunia yang mereka temui istimewa. Pasalnya, tidak semua orang berani menjajal olahraga yang menguras energi dan memacu adrenalin ini. “Kalau sepatu roda lain, yang ditonjolkan kecepatannya, sedangkan kami tantangannya berbagai atraksi ekstrem dengan latihan khusus,” pungkasnya.
Sumber: Radar Cirebon