Hari Perdamaian Internasional, Orang Muda Lintas Agama Soroti Krisis Rohingya

Memperingati Hari Perdamaian Internasional (International Peace Day) tanggal 21 September 2017, Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK/ Orang Muda Lintas Agama) dan Perempuan Lintas Agama Kupang memberikan catatan kritis terkait krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

“Kami melihat krisis dan kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar adalah persoalan kemanusiaan. Korban jiwa, materil dan trauma terus dialami oleh warga sipil,” demikian dikatakan perwakilan KOMPAK, Carningsi Bunga kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Kupang, Rabu (20/9/2017).

Menurut Ningsi, demikian Carningsi Bunga biasa disapa, International Peace Day adalah peringatan warga dunia untuk perdamaian dan secara khusus komitmen warga dunia untuk menghentikan perang dan segala bentuk kekerasan atas dasar apapun.

“Melihat krisis, kekerasan dan persoalan kemanusiaan yang tidak kunjung reda dan terus berdampak buruk, maka kami orang muda lintas agama Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas tragedi kemanusiaan tersebut.

Pernyataan sikap dari Orang Muda dan Perempuan Lintas Agama Kupang tertuang dalam empat butir. Pertama, mendesak dan mendorong pemerintah Myanmar segera menyelesaikan dan memenuhi hak asasi manusia (HAM) warga Rohingya.

Kedua, mendesak dan mendorong PBB menggunakan wewenangnya untuk menyelesaikan pelanggaran HAM Myanmar. Ketiga, mendesak dan mendorong negara- negara anggota ASEAN untuk membantu mengatasi persoalan Rohingya.

“Apabila pemerintah Myanmar tidak menanggapi serius upaya- upaya penyelesaian konflik Rohingya maka Myanmar perlu diberikan sanksi tegas,” ujarnya.

Sedangkan butir keempat, yakni Orang Muda dan Perempuan Lintas Agama Kupang berharap pemerintah Indonesia tidak pernah berhenti dan terus menerus menyuarakan terciptanya perdamaian di Myanmar khususnya dan dunia internasional.

“Dalam rangka Peace Day tahun ini yang akan dilaksanakan besok, maka empat poin ini menjadi kepedulian dan masukan kami bagi pemerintah baik itu secara lokal, nasional maupun internasional,” tandasnya.

Sumber: NTT ONLINE NOW

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *