Komunitas Aksi Pembangun Cibaliung (KAMPUNG); Giatkan Budaya Membaca

Bermula dari kegelisahan dan kegalauan terhadap para generasi muda di kampung  yang telah menyelesaikan pendidikan di tingkat SLTA. Serta adanya sumber daya masyarakat yang dapat disalurkan, maka dibentuklah suatu komunitas, Komunitas Aksi Pembangun Cibaliung (KAMPUNG). Komunitas yang berdiri hampir genap satu tahun ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terhadap pentingnya membaca. Selain itu juga mewadahi potensi yang dimiliki para pemuda untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
Menurut Ketua Pelaksana Lip Supriatna, komunitas ini bertujuan untuk membangun dan menanamkan suatu pandangan atau dogma bahwa pendidikan terutama  membaca itu adalah hal yang sangat penting karena membaca merupakan jendela dunia. Dengan membaca akan semakin banyak pengetahuan yang kita peroleh.
Karena merupakan perkampungan, lanjut Lip, fasilitas yang menunjang untuk membaca pun sangat terbatas. “Kita tahu sendiri di daerah kampung tidak ada perpustakaan seperti halnya di kota-kota besar,” keluhnya, Kamis (27/07).
Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA)  ini, berharap kegitan Komunitas KAMPUNG kedepannya dapat berkelanjutan dan tidak hanya bergerak di satu daerah  saja. Harapan lainnya dengan komunitas ini masyarakat bisa Ia berkeinginan  kedepannya semoga segala yang di programkan bisa diterima dimasyarakat.
Pria berumur 20 tahun ini menjelaskan, dengan adanya kegiatan komunitas KAMPUNG banyak warga yang termotifasi untuk terus belajar dan berinovasi. Hal senada pun disampaikan Sekretaris Umum Siti Fitri Mardiah, menurutnya dengan Komunitas KAMPUNG ini banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan para pemuda untuk mengisi waktu kosong. “Sekalian nongkrong kita menghasilkan karya yang bermanfaat untuk orang lain,” ungkapnya, Kamis (27/07).
Adapun kegiatan rutin yang dilakukan Komunitas ini adalah mengadakan  perpustakaan berjalan serta pergi ke berbagi tempat atau lembaga pendidikan untuk melakukan sosialisasi pendidikan. Sosialisasi ini bisa berbentuk mengajar  dengan sukarela ke sekolah yang ada di plosok desa yang akses jalannya lumayan sulit. Selain itu mereka juga mengembangkan ternak lele, melakukan kunjungan wisata dengan  tujuan untuk mengenalkan budaya daerah itu sendiri.
Tak hanya itu Komunitas KAMPUNG ini tidak hanya fokus pada kegiatan membaca. Ada banyak program seperti  Pencinta alam yang mewadahi pemuda-pemudi yang ingin menyalurkan potensinya di bidang pencinta alam. Bidang pendidikan, olahraga, kewirausahaan dan seni budaya.
Mahasiswa semester lima Universitas Islam Negeri (UIN) SMH Banten ini, berharap  dengan adanya komunitas  KAMPUNG ini, ingin memajukan kampung sendiri, mengarahkan para generasi muda untuk bisa berkarya mengembangkan kemampuannya dengan  pengetahun dan potensi yang dimiliki.
Sumber Artikel & Foto: LPM Institut
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *