Komunitas Lapak Bunda: Tumbuhkan Semangat Wirausaha, Tanamkan Jiwa Sosial

SEBAGAI komunitas, Lapak Bunda hadir untuk orang yang punya potensi dan kreativitas di ibu kota. Memberikan wadah bagi kaum ibu-ibu.

Komunitas Lapak Bunda merupakan wadah bagi orang yang memiliki potensi dan kreativitas, seperti memasak, kerajinan tangan, dan lainnya. Terbentuk di Kelapa Gading pada September 2015 dengan anggota awal hanya enam orang.

Jumlah tersebut terus bertambah. Saat ini anggota Lapak Bunda mencapai 200 orang dari berbagai latar belakang budaya, dan pendidikan.

“Awal terbentuk hanya beranggotakan ibu-ibu yang anaknya sekolah di Penabur. Seiring berjalannya waktu, semakin menyebar. Kini, anggota kami berasal dari berbagai kalangan,” kata Indahwati Sutanto, salah satu penggagas Komunitas Lapak Bunda.

Visi komunitas ini adalah menjadi wadah jual beli yang tepat bagi orang-orang kreatif dan menopang ekonomi keluarga.

Adapun misi yang diemban Komunitas Lapak Bunda, yakni memberdayakan barang di rumah yang tidak terpakai, namun bernilai ekonomis, menumbuhkan semangat wirausaha bagi ibu rumah tangga, dan menanamkan jiwa sosial.

“Kami mempunyai grup di WhatsApp. Proses penjualan dan pembelian barang-barang yang akan dijual bisa dilakukan di grup. Atau bisa juga datang ke markas Lapak Bunda di Janur Elok VII, blok QF nomor 11, Kelapa Gading,” jelas Indah.

Dari hasil penjualan, sambungnya, 10 persen akan disumbangkan ke kas komunitas yang digunakan untuk keperluan bakti sosial atau membantu anggota yang sedang membutuhkan.

“Tahun kemarin kami melakukan kunjungan ke panti asuhan di daerah Bekasi. Tahun ini bakti sosial di Rumah Singgah Home, Cilincing. Bulan September 2017, kami juga merayakan ulang tahun komunitas yang kedua.”

“Harapannya, semoga Komunitas Lapak Bunda dapat menjangkau lebih banyak orang. Tak hanya di kawasan Kelapa Gading, namun juga di daerah lainnya,” tutup Indah.

sumber; INDOCHINATOWN

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *