Mengulang kesuksesan tahun lalu, gerakan Hutan itu Indonesia kembali mengadakan acara fun run bertajuk #KuLarikeHutan 2 pada tanggal 22 Oktober 2017 di Hari Bebas Kendaraan Bermotor Jakarta. Tahun ini, Hutan itu Indonesia berhasil mengajak 695 pelari dan sukarelawan untuk berlari dan mengadopsi 1.241 pohon di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat.
“Orang suka bilang, ‘Ya, saya mau ikut jaga hutan, tapi tidak tahu caranya.’ Bergabung dengan kegiatan kami adalah salah satu caranya. Dengan ikut berlari sejauh lima kilometer, seorang pelari langsung menjaga satu pohon di hutan Indonesia selama satu tahun,” jelas Rinawati Eko, Koordinator #KuLarikeHutan 2. “Kami melakukan ini supaya kami bisa meraih perhatian publik, terutama orang muda Indonesia, agar mendapat lebih banyak informasi tentang hutan dengan cara yang menyenangkan,” tambahnya lagi.
Dengan biaya registrasi sebesar 100.000 rupiah, peserta mendapat kaos lari, air minum, buah-buahan, dan gelang adopsi pohon, selain mengadopsi satu pohon selama satu tahun untuk setiap 5 km yang mereka tempuh. Sekitar 600 peserta dapat berlari atau berjalan sejauh mungkin dalam durasi dua jam antara pukul 6 pagi hingga pukul 8 pagi (WIB) dengan titik awal dan akhir di depan Unika Atma Jaya. Tak hanya itu, untuk menyambut para penjaga hutan yang telah berlari, #KuLarikeHutan 2 juga dimeriahkan oleh penampilan DJ KLPR, Ric Slim, Zeo, Dave Slick, Sinnikal One, dan Kikan Namara.
Tahun lalu, kegiatan serupa berhasil mengadopsi 1.039 pohon di empat hutan Indonesia. Tahun ini, program adopsi pohon #KuLarikeHutan 2 difokuskan di TN Gunung Palung di Kalimantan Barat. Selain menjaga pohon di daerah yang menjadi koridor perlintasan orangutan, program yang dikelola oleh Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) ini juga menyumbangkan modal usaha bagi 422 keluarga dan memberikan layanan kesehatan bagi 1.000 warga masyarakat yang tinggal di sekitar taman nasional.
“Setiap orang punya sesuatu yang bisa ia tawarkan untuk kebaikan kita bersama. ASRI selamatkan hutan dengan stetoskop. Hari ini, para pelari mengadopsi pohon di Kalimantan Barat. Walaupun tinggal di perkotaan, kita bisa berikan sesuatu bagi hutan kita, seperti mengurangi penggunaan produk kayu, dukung organisasi-organisasi pelestari hutan dengan idemu, uangmu, atau waktu dan tenaga sebagai sukarelawan, dan lain sebagainya. Bersama-sama kita bisa wujudkan hutan lestari bagi kesehatan anak cucu kita,” jelas drg. Monica Ruth Nirmala, Direktur Eksekutif ASRI.
Selain Yayasan ASRI, #KuLarikeHutan 2 terselenggara berkat dukungan komunitas lari deBrads, Sunpride, Suunto, Penaraya, Idoep Visual Story Teller, Trijee Sportswear, konsultan desain maXYmum, dan Sumber Ria sound system. Mitra komunitas lari Bogor Runners, Run For Indonesia, dan Rungrapher juga membantu menyebarkan pesan menjaga hutan sambil berlari. Tidak kalah pentingnya, 95 sukarelawan telah menyumbangkan waktu dan tenaga untuk membantu kelangsungan acara, dokumentasi, logistik, konsumsi, perizinan, keamanan, registrasi, marshall, media, cheerleading, hospitality, dan water station.
Sumber: Hijauku.com