Jangan kaget bila suatu saat melihat anggota komunitas Saber Pungli tengah beramai-ramai membersihkan sungai. Bahkan, juga bersihkan saluran air (drainase).
Baik pria, perempuan, remaja, hingga orang tua dari berbagai latar belakang yang berbeda mau berbasah-basah membersihkan sungai dari sampah. Acap kali, kegiatan bersih-bersih itu juga melibatkan pegawai pemerintah hingga pihak dari kepolisian.
Aksi mereka itu sesuai dengan kepanjangan dari nama komunitas Saber Pungli. Yakni, Sapu Bersih Nyemplung Kali.
Komunitas ini baru saja terbentuk pada 3 September 2017. Semua berawal dari event Air Berbicara yang digelar di Coban Talun.
Saber Pungli sendiri menjadi sebuah komunitas besar yang di dalamnya berisi sejumlah komunitas, pegiat lingkungan, maupun pengusaha.
Sebut saja Rumah Balada Indonesia, Desa Alam, Sahabat Air, Palska (pencinta alam SMK 1 Batu), Sahabat Air, Suara Perempuan Desa, hingga Zona Bening.
Adapun jumlah anggota Komunitas Saber Pungli sudah mencapai ratusan orang. ”Terbentuknya Saber Pungli ini berawal dari kegundahan kami melihat kondisi di Kota Batu. Terutama soal kebersihan aliran sungainya,” kata ketua koordinator Saber Pungli Herman Aga saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Herman menyatakan, aksi bersih-bersih sungai itu biasa mereka lakukan setiap Minggu. Setiap kegiatan, selalu saja ada masyarakat nonkomunitas Saber Pungli yang terlibat.
Saber Pungli memang membuka kesempatan luas kepada siapa pun untuk bergabung dan menjalankan aksi bersih-bersih sungai. Tentu, siapa pun itu harus berani berkotor-kotor ria. ”Jangan takut kotor, berani kotor itu baik,” ujar dia.
Herman optimistis, bila kegiatan ini konsisten dilakukan, setidaknya selama satu tahun ke depan saja, hasilnya akan terlihat. ”Sungai-sungai di Kota Batu akan bersih,” katanya.
Herman pun berharap, apa yang dia dan rekan-rekannya lakukan ini bisa menginspirasi banyak orang. Tak hanya mereka yang tinggal di Kota Batu, tapi juga kota-kota lainnya di Indonesia. ”Apa yang kami lakukan ini konkret, tidak hanya sekadar teori saja,” ujar dia.
Sumber: RADAR MALANG