Sekitar 12 komunitas di DIY mengkampanyekan antikekerasan terhadap perempuan dengan pameran produk. Event yang berlangsung dua hari hingga Sabtu (25/11) ini diikuti 33 stan dari 12 komunitas dan individu.
Aktivis Srikandi Lintas Iman DIY Wiwin Siti Aminah Rohmawati mengatakan, selain pameran produk juga digelar seminar. Event yang digelar di selasar Kampus Fisipol UGM ini dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan se-Dunia.
Dia mengatakan, secara umum acara ini bukan sekadar untuk memperkenal produk yang dihasilkan perempuan anggota komunitas.
“Sebenarnya cenderung mempromosikan isu anti kekerasan terhadap perempuan. Kasus kekerasan terhadap perempuan cenderung meningkat,” katanya, Jumat (24/11).
Wiwin mengatakan, 12 komunitas yang mengikuti kampanye ini antara lain Srikandi Lintas Iman, komunitas lain yang terlibat yaitu, Lajnah Imailah Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Vihara Budha Prabha, Nasyiatul Asisyiyah, PW Fatayat NU, Rifka Annisa, Matakin Srili DIY serta Humanity First.
Menurut dia, produk yang dipamerkan sebagian besar dari perempuan. Bahkan tidak sedikit merupakan karya dari perempuan korban kekerasan.
“Banyak korban yang kita dampingi, untuk menjadi produktif dengan berkarya,” ungkapnya.
Wiwin mengungkapkan, tidak ada target pendapatan yang dihasilkan dari pameran produk ini. Pasalnya, semangat utamanya sebenarnya bukan sekedar jualan produk, namun mengajak semua pihak untuk peduli kepada perempuan.
“Peduli juga kepada kaum marginal,” tegasnya.
Tidak heran, dalam acara ini sejumlah komunitas yang selama ini termarginalkan secara sosiokultural, diberi tempat untuk pameran.
“Kita mengajak peduli, sekaligus membuktikan perempuan bisa berkarya,” ujarnya.
Sumber: AKURAT EKONOMI