Travelling atau jalan-jalan memang saat ini tengah menjadi primadona di berbagai kalangan khususnya anak muda. Di tengah kecanggihan teknologi, kegiatan itu pun seakan menjadi “kebutuhan” bagi pecinta swafoto.
Namun cara berbeda dilakukan oleh sebuah komunitas bernama Komunitas Jalan Bagi. Oleh komunitas itu, travelling tidak hanya dijadikan ajang pamer dan hiburan semata, namun juga berbagi pada sesama.
Founder Komunitas Jalan Bagi, Anggar menjelaskan komunitasnya melakukan kegiatan travelling dan sosial kemanusiaan dengan sistem patungan.
“Jadi konsep kita adalah jalan-jalan sekaligus melakukan bakti sosial kepada warga sekitar yang membutuhkan. Jalan-jalannya dapat, berbagi dan sosialnya juga dapat,” ujarnya.
Selain karena gemar travelling, Anggar menceritakan ide pembentukan komunitasnya berawal dari melihat besarnya potensi wisata Indonesia dan keinginan mempromosikannya melalui cara yang berbeda.
Selain melakukan wisata dan ekspedisi ke daerah terpencil, Komunitas Jalan Bagi juga fokus pada support fasilitas pendidikan anak-anak yatim dan dhuafa.
Agenda terdekat Komunitas Jalan Bagi saat ini adalah memperingati hari anak sedunia yang jatuh pada 20 November 2017. Anggar menuturkan pihaknya akan melakukan wisata adat budaya sekaligus ekspedisi bakti sosial pendidikan ke Desa Pendamping Baduy yang melibatkan 45 relawan pada 18-19 November 2017 mendatang.
“Dengan harapan semakin banyak yang mengenal wisata di Indonesia sekaligus peduli pada pemerataan pendidikan anak-anak Indonesia,” paparnya.
Salah seorang anggota lain, Wahyu mengemukakan alasan dirinya ikut bergabung dalam Komunitas Jalan Bagi juga karena adanya kegiatan bakti sosial di setiap kali jalan-jalan.
“Alasan bergabung di Komunitas Jalan Bagi, karena saya suka jalan-jalan. Dan Komunitas Jalan Bagi bukan hanya melakukan jalan-jalan tapi ada juga bakti sosialnya,” sebutnya.
Komunitas yang awal mula hanya beranggotakan 8 orang yang terdiri dari Anggar, Rohmat, Arli, Eli, Dinda, Fenny, Dwi dan Umar itu, kini sudah memiliki 80 relawan selama 8 bulan sejak Komunitas ini dibentuk.
Sumber: Majalah Ayah