Beragam mural karya Komunitas Djamur Bali turut memeriahkan Festival Antikorupsi 2017 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lapangan Puputan, Badung, Denpasar, Sabtu (9/12/2017). Mural-mural ini menyedot perhatian pengunjung. Banyak pengunjung berswafoto dengan latar belakang mural ini.
Gusti Agung Rismayana Ningrat, anggota Komunitas Djamur Bali, mengatakan berbagai mural itu dibuat selama tiga hari untuk memeriahkan puncak Festival Antikorupsi.
“Ada tujuh mural dan satu papan kosong yang kita siapkan di Festival ini. Jadi, para pengunjung ketika sudah melihat karya kami, bisa menulis unek-unek mereka tentang korupsi,” tutur Rismayana yang juga berprofesi sebagai fotografer.
Menurut dia, kegiatan Festival Antikorupsi sangat bagus dan menarik. Sehingga, Komunitas Djamur merasa bangga dan senang karena bisa ikut menyuarakan antikorupsi.
“Kami senang dan tertarik, karena kami tahu kiprah KPK selama ini. Kami konsen membuat karya antikorupsi dengan tulisan yang menyentil para koruptor,” imbuhnya.
Rismayana juga berharap mural hasil karya Komunitas Djamur bisa mengedukasi masyarakat untuk antikorupsi dan kritis terhadap berbagai masalah di negeri ini.
“Untuk inspirasinya, kami angkat masalah korupsi agar masyarakat lebih kritis menyikapi korupsi. Untuk KPK, kami berpesan agar maju terus dan jangan takut,” pungkasnya.
Sumber: SUARA BALI