Rumah Berbagi: Memberdayakan Anggota Dengan Berbagi Ilmu

Komunitas Rumah Berbagi memilih berbagi ilmu di setiap kegiatan. Ini, sejalan dengan tujuan awal Rumah Berbagi, yaitu berbagi ilmu. Respons dari calon anggota juga lebih banyak dengan kegiatan sosial.

“Jika ada orang yang tidak memiliki uang, tapi ia memiliki ilmu, itu bisa berbagi. Lain hal jika berbagi uang berarti orang harus memiliki uang jika ingin berbagi. Jadi semua bisa bergabung di sini,” ujarnya.

Selain memberdayakan anggota, juga mengundang orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing. Jika ada anggota yang memiliki keahlian di luar boga dan craft, bisa membagikan ilmunya ke yang lain. “Selain berbagi ilmu keluar komunitas, para anggota juga selalu diberikan ilmu-ilmu baru guna meningkatkan kemampuan,” ujarnya.

Komunitas ini juga memiliki berbagai kegiatan sosial, di antaranya pelatihan di lapas, rutan, rusun, komunitas difabel dan lain-lain, di delapan tempat dalam satu bulan. Ada dua pelatihan yang diberikan, yaitu bidang kuliner dan craft. Materi yang diberikan di setiap lokasi juga berbeda-beda. “Kami memang sengaja memilih rutan atau lapas, karena mereka jarang dikunjungi padahal sebenarnya tanggung jawab membina mereka adalah masyarakat,” tuturnya.

Setiap bulan juga ada event berbagi ilmu yang dibagi ke dalam dua kategori, yaitu big event dan mini event. Setiap anggota aktif diberikan apresiasi kursus dari sebuah produk tertentu, dan yang mengikuti kursus harus membagikan ilmunya kepada anggota lain.

Uniknya, di komunitas ada penggalangan donasi dengan beberapa cara. Pertama, jika ada yang memiliki uang bisa langsung mendonasikan. Kedua, dengan kafe donasi, yaitu anggota atau non-anggota memberikan makanan, kue, atau jika ada anggota atau non-anggota yang memiliki barang yang sudah tidak terpakai diberikan ke pengurus dan akan dipromosikan di media sosial dan uangnya akan masuk ke kas.

“Kebanyakan anggota ahli memasak, jika mau donasi hanya memiliki uang, misalkan Rp50.000, mereka akan sungkan. Tetapi uang tersebut bisa diolah dijadikan makanan atau kue dan dijual. Itu akan memberikan hasil yang berlipat-lipat,” tuturnya.

Dalam penggalangan donasi ada kegiatan kursus donasi, yaitu pengurus menawarkan kepada anggota siapa yang ingin mengajar kursus nanti biayanya disamakan dengan harga kursus di luar. Keuntungan bersih akan dibagi menjadi dua, 60 persen untuk donasi atau kas dan 40 persen untuk pengajar.

Komunitas Rumah Berbagi memiliki tim kerja yang lengkap, mulai dari sekretariat, bendahara keuangan, donatur, tim liputan media seperti fotografer, food stylish, properti dan pendistribusian, khursus donasi, media and public relation, grup konsumsi, grup perizinan, grup event yang menangani kegiatan non-pelatihan, grup pelatihan boga, grup pelatihan craft, dan grup pelaksana pelatihan yang mengatur semua kegiatan dalam periode satu tahun pelatihan ke depan.

“Sengaja membentuk dm seperti organisasi perusahaan, agar semua bisa lebih mudah dan berjalan sesuai rencana,” ujarnya.

Komunitas ini tidak memiliki uang kas khusus dari anggota, sengaja agar tidak memberatkan setiap bulannya. Uang kas hanya untuk menyimpan donasi dari setiap event yang ada. “Anggota tidak ada kewajiban berdonasi setiap bulan, anggota membayar hanya jika ada event. Jika tidak mengikuti event, tidak ada iuran apa pun,” tuturnya.

Setiap bulan juga diberikan kesempatan mengisi rubrik makanan di salah satu majalah, untuk mengisi anggota dengan ilmu dan kemajuan yang ada, kursus donasi dengan biaya murah, dan bekerja sama dengan produk untuk memberikan kursus sebagai bentuk apresiasi.

“Kami akan menyosialisasikan kepada anggota ataupun masyarakat mengenai kesehatan. Tahun ini kami ingin konsentrasi pada kanker wanita, kesehatan masyarakat, dan MPASI. Untuk bedah buku sasarannya anggota, tapi kami juga ingin melaksanakannya di lapas,” tuturnya.

Selain itu, kegiatan terbaru adalah seminar public speaking untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam berbicara ketika memberikan pelatihan. Untuk 2018, seluruh materi sudah tersusun rapi satu tahun ke depan. Anggota akan dibagi dalam beberapa tim. Misalkan yang memiliki keahlian membuat brownies masuk ke tim brownies dan lain-lain. Tim-tim tersebut yang akan keliling ke 18 lokasi setiap bulan. “Setiap tahun akan meningkatkan semua sistem, skill anggota dan kualitas materi yang diberikan,” ujarnya.

Ke depan. Rumah Berbagi ingin bekerja sama dengan berbagai produk dalam menjalankan penggalangan donasi, kemudian teman-teman bisa pasang iklan dan share di media sosial. Setiap orang yang iklan di grup Komunitas Rumah Berbagi, membayar Rp20.000 sekali penayangan dan uang tersebut masuk ke kas.(rp3/c)

Sumber: Radar Bogor 15/1/2018

Sumber Foto: Radar Bogor

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *