Freeletics Jogja: Olahraga Bersama Tidak Hanya Pada Siang Hari

Olahraga diperlukan untuk menjaga kesehatan fisik manusia. Di masa kini, olahraga juga semakin bervariasi mengikuti kebutuhan manusia dan berkembang menjadi hobi yang menyenangkan.

Lari, olahraga murah yang hampir tak mengandalkan alat apapun ini, kini juga sudah mengalami perkembangan. Jika orang banyak melakukan lari saat pagi hari atau sore hari, ada pula orang yang melakukannya malam hari.

Orang-orang yang tergabung dalam komunitas Freeletics Jogja ini salah satunya. Banyak aktivitas fisik yang mereka lakukan bersama, satu di antaranya yakni lari pada malam hari.

Addri Maulana, seorang anggota Freeletics Jogja ini menuturkan asal muasal Freeletics.

“Sebenarnya Freeletics ini sebuah aplikasi olahraga yang asalnya dari Jerman. Freeletics ini olahraga yang fokus pada berat badan atau beban tubuh,” kata Addri usai agenda rutin mereka lari malam hari, di kawasan Jalan Pangeran Mangkubumi beberapa waktu lalu.

“Awalnya dimulai dari Jakarta tahun 2014. Di Yogya baru muncul pada 2015 yang terdiri dari komunitas kecil-kecil lalu dijadikan komunitas besar,” jelas pemuda asal Palu ini.

Kegiatan lari malam pun rupanya tak serta merta muncul.

“Awalnya kami ada sweat-camp pagi hari. Lalu pindah sore hari. Sore geser ke malam karena permintaan teman-teman yang kerja biar bisa ikutan,” kata Addri.

“Termasuk lari malam juga, lari ini justru muncul belakangan setelah sweat-camp,” sambungnya.

Run for Someone (ROSO), adalah kegiatan lari malam setiap hari Senin yang rutin mereka laksanakan.

Titik kumpul mereka yakni di kawasan Jalan Pangeran Mangkubumi dan finish di kawasan Tugu Pal Putih.

Dimulai dari pukul 19.00, mereka akan berlari dengan dibagi dua grup yakni 3 km dan 5 km.

“Yang 3 km nggak lari terus, 800 meter lari 200 meter jalan. Biasanya untuk yang pertama kali ikut. Kalau yang 5 km full lari terus,” urainya.

Sumber: TRIBUN NEWS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *