Seruan Kasih di Hari Perdamaian Dunia

Siang itu, meskipun matahari bersinar terik, berbagai perwakilan keagamaan berkumpul di taman Langsat, Kebayoran Baru demi berlangsungnya perayaan Hari Perdamaian Dunia. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 7 Januari 2018 lalu. Acara yang bertajuk Tahun Persatuan – Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia tersebut dimulai dari pukul 13.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.

Diinisiasi oleh komunitas keagamaan, dari Paroki Blok B – Gereja St Yohanes Penginjil, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap banyaknya konflik antar agama yang terjadi akhir-akhir ini. Dihadiri perwakilan dari berbagai macam agama, acara ini berlangsung dengan hangat dan hikmat.

Diawali dengan pembukaan singkat oleh perwakilan dari Gereja St Yohanes Penginjil, acara ini kemudian dilanjutkan dengan doa perdamaian. Doa Bersama ini dilaksanakan dalam berbagai agama, yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, dan Budha. Acara doa Bersama ini dipimpin oleh perwakilan agama masing-masing dan diikuti dengan hikmat oleh para peserta.

Setelah doa bersama selesai, semua peserta yang hadir dimobilisasi ke arah selatan Taman Langsat lalu acara dilanjutkan dengan kegiatan menanam pohon perdamaian. Semua perwakilan agama yang hadir bahu membahu menanam tiga bibit pohon, yaitu pohon sawo kecik, sawo manila, dan sawo mentega. Ketiga pohon tersebut ditanam tersebar di area Taman Langsat.

Setelah selesai penanaman pohon, acara dilanjutkan dengan pelepasan burung perdamaian. Dalam sesi ini para perwakilan agama memegang seekor burung merpat untuk kemudian bersama-sama dilepaskan sesuai aba-aba. Ada lebih dari tiga puluh burung merpati yang dilepaskan dan kesemuanya terbang bebas memenuhi Taman Langsat yang tampak mendung sore itu.

Setelah semua burung menemukan tempat hinggapnya masing-masing, peserta pun dimobilisasi kembali ke aula Taman Langsat. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dengan jamuan makan siang berupa nasi bogana yang dibungkus dengan daun pisang. Tak lupa peserta dipersilakan untuk menyicipi hasil bumi berupa singkong, jagung, edamame, ubi, dan kacang rebus. Acara ramah tamah ini diiringi dengan alunan musik dari salah satu perwakilan Gereja St Yohanes Penginjil yang menyanyikan lagu-lagu daerah. Suasana tampak sangat akrab dan hangat antar para pemeluk agama.

Setelah puas bercengkerama dan menikmati hidangan yang disajikan, acara ditutup dengan pembagian bibit tanaman kepada semua peserta yang hadir. Bibit tanaman tersebut meliputi bibit kopi arabika, cabai, mangga, dan sawo. Peserta diperbolehkan mengambil lebih dari satu bibit untuk dibawa pulang. Acara yang hangat dan bisa dinikmati. Semoga Indonesia selalu damai dan sejahtera!

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *