Komunitas Shine of Jum’ah rutin membagikan nasi bungkus setiap Jumat. Sasarannya tukang becak, supir angkot, pengemis dan kaum lain yang membutuhkan. Member komunitas yang genap setahun berdiri ini percaya sedekah dihari Jumat menambah keutamaan pahala.
Penentuan titik lokasi berbeda setiap minggu baik di kota ataupun kabupaten, begitu juga dengan banyaknya nasi bungkus yang dibagikan. “Jumlahnya kadang 50 bungkus, 100 bungkus atau bisa lebih dari 100 bungkus,” kata Ketua Komunitas Shine of Jum’ah Ummi Nike kepada Radar.
Bagi-bagi nasi bungkus dipilih dengan alasan sederhana. Sebut saja tukang becak yang terkadang butuh makan gratis di tengah sepinya order, menurutnya cukup untuk mengurangi anggaran sebagai kepala keluarga. Hal yang mungkin bagi orang lain sangat sepele, namun bagi kalangan tertentu sangat mewah. Pihaknya berupaya memberi donasi yang benar-benar dibutuhkan, sehingga lebih terasa manfaatnya oleh penerima.
Selain bagi-bagi nasi bungkus, pada kondisi tertentu komunitas dengan member para akhwat ini berupaya bisa membantu lewat donasi, misalnya pada korban banjir di wilayah timur Cirebon beberapa waktu lalu. Komuniats Shine of Jum’ah punya alokasi dana sendiri untuk donasi dan operasional kegiatan komunitas, sehingga tidak mengganggu gugat uang para donatur dan bisa 100 persen digunakan untuk membantu. “Kalau operasional kami punya iuran kas khusus, misalnya membuat kotak nasi dengan branding komunitas, merchandise dan lainnya,” kata Nike.
Nike menambahkan shine of Jum’ah pun memiliki program kencleng sehari seribu. Selain member, donatur bisa ikutan program ini. Biasanya melalui transfer bank satu bulan sekali. Program ini juga upaya mengedukasi anak-anak untuk bisa menyisihkan Rp1.000 sehari dan berbagi dengan anak-anak lain yang membutuhkan. Anak-anak mesti tahu bahwa ada hak dari uang miliknya, salahsatunya diberikan dengan cara donasi. “Alhamdulillah selama ini respons nya bagus untuk kencleng seribu, anka-anak juga banyak yang ikut,” imbuh Nike.
Sumber: RADAR CIREBON