Dua pengurus Fornas Rintara Jaya terpilih untuk mengikuti Civil Society Forum yang di laksanakan mulai tanggal 04 – 07 Maret 2018. Civil Society Forum merupakan bagian rangkaian acara dari International Zero Waste City Conference (IZWCC) 2018. Kegiatan ini dilaksanakan di Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup (Eco Camp) Kota Bandung, sebagai tuan rumah dari Greeneration Foundation. Peserta berjumlah 70 orang perwakilan dari 34 provinsi se-Indonesia yang mewakili berbagai Komunitas, LSM, dan aktivis yang peduli terhadap lingkungan hidup. Beberapa peserta lain berasal dari luar negeri, salah satunya Nepal.
Kegiatan Civil Society Forum ini bertujuan untuk mempertemukan komunitas dan aktivis peduli lingkungan hidup se-nusantara untuk bersilaturahim, berbagi pengalaman organisasi atau komunitas di daerah masing-masing dalam aksi peduli lingkungan hidup. Fokus utama pembahasan dalam kegiatan ini adalah isu persampahan dan diharapkan menghasilkan sebuah rekomendasi ke pemerintah pusat terkait penanganan sampah dalam rangka menyukseskan gerakan Indonesia bebas sampah 2020.
Para peserta Civil Society Forum juga mengikuti International Zero Waste City Conference (IZWCC) 2018 yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Hotel Papandayan. Kegiatan ini dihadiri oleh instansi pemerintah, instansi swasta, komunitas, dan aktivis peduli lingkungan hidup. Serta dihadiri oleh instansi-instansi dari Eropa, Filipina, India, Malaysia, Singapura.
Yunita, ketua divisi Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan Fornas Rintara Jaya menuturkan kegiatan ini sangat menginspirasi. Ia mendapat pengalaman & sahabat-sahabat aktivis lingkungan hidup dari berbagai instansi se-Indonesia serta Internasional serta ilmu dari instansi yang terkait mengenai pendidikan, kesehatan, lingkungan. Setelah mengikuti kegiatan Civil Society Forum, ia akan segera merancang kegiatan yang terstruktur untuk dapat disalurkan ilmunya dan diterapkan di Rintara Jaya wilayah.
Berbeda dengan yang Ayu rasakan, anggota Rintara Jaya Jawa Barat ini mengaku lebih banyak pelajaran karena basic keilmuannya di bidang lingkungan dan makhluk hidup. Baginya, salah satu goal yang harus dicapai adalah terealisasinya zero waste 2020. Ayu belajar dari kolaborasi pembicara baik nasional maupun internasional sperti Filipina, Jepang, Thailand, Korea, Taiwan, India dan perwakilan Eropa yang membawakan materi berbeda-beda namun dengan tujuan zero waste baik dari sektor urban farming training, sustainable health care, ecobrick building dan materi lainnya. Harapan Ayu untuk Rintara Jaya kedepannya adalah Rintara Jaya harus mulai diri untuk kolaborasi dengan banyak komunitas, menjadikan bina desa untuk kawasan bebas sampah dan semakin kreatif membuat karya.
Penulis: Vita Ayu Kusuma Dewi