Jagongan Media Rakyat 2018, Dorong Inisiatif Gerakan Akar Rumput Bersama Komunitas

Jagongan Media Rakyat 2018 digelar hari ini (08/03/2018) di Jogja National Museum selama tiga hari berturut-turut. Acara ini awali dari sambutan dari Ketua RT 49 Kampung Gampingan dan Zani selaku kordinator JMR 2018, dilanjutkan dengan doa bersama, dan dibuka secara resmi dengan membunyikan kentongan bersama warga JMR 2018.

Tema yang diangkat pada JMR ke-5 ini adalah  “Gaya Warga Berdaya” yang dibahas dalam empat ruang dengan tema berbeda dengan nama “kampung” pada setiap ruangnya. Keempat kampung tersebut adalah, Kampung Media, Kampung Keadilan, Kampung Tekno, dan Kampung Pangan.

Melalui Kampung tersebut, sebuah inisiatif dan gerakan-gerakan akar rumput akan dipaparkan dan dibagikan lewat 41 kelas diskusi dan workshop terbuka yang diselenggarakan oleh 63 organisasi atau komunitas yang terkait. Harapannya, diskusi tersebut akan menciptakan jejaring baru yang mampu melahirkan inisiatif-inisiatif berguna bagi masyarakat untuk menghadapi tantangan zaman.

Tidak hanya diskusi, pada JMR 2018 ini  beberapa Komunitas Sosial yang digerakan oleh anak muda juga nampak hadir mengisi booth yang disediakan oleh penyelenggara untuk membagikan informasi seputar kegiatanya dan menjual merchandise, yakni Komunitas kantong Pintar, Coin a Chance, Earth Hour Jogja, KOPHI Jogja, dan TEMANTEMON. Pada Kampung Pangan juga terdapat beberapa jajanan lokal dan tradisional yang diperjual-belikan.

Jagongan Media Rakyat atau JMR pertama kali diadakan pada 2010. Acara ini diinisiasi oleh Combine Resource Institute untuk mengumpulkan kelompok masyarakat yang peduli dengan komunitas dan media komunitas. Harapannya, JMR menjadi sarana aspirasi yang dapat membawa perbaikan pada sektor media dan tata kelola informasi yang berpihak kepada rakyat seperti dilansir dari combine.or.id (07/03/2018).

Secara sederhana, JMR merupakan ruang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan informasi dalam mengelola informasi dan pengorganisasian masyarakat yang dapat mendorong perubahan sosial di masyarakat.

Dalam pelaksanaanya, JMR juga memiliki tiga prinsip. Pertama, terbuka dimana tidak ada halangan dan larangan bagi siapapun yang ingin hadir dan mengimplementasikan ide-ide yang dinarasikan. Kedua, kolaboratif yaitu peserta dan pemateri bebas membangun jaringan dengan siapa saja. Ketiga dan yang terakhir adalah ramah lingkungan dimana, panitia akan sebisa mungkin meminimalisir penggunaan daya dan barang-barang plastik atau lainnya yang sulit terurai.

Diketahui Combine Resource Institute sebagai penyelenggara merupakan sebuah Lembaga Swadaya masyarakat yang fokus pada penguatan komunitas masyarakat marjinal melalui media informasi. CRI telah hadir sejak 2001 mendorong komunitas marjinal agar mandiri dan berdaya melalui banyak pemanfaatan banyak cara.

Penulis: Aji Prasidha

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *