World Mime Day, Komunitas Purworejomime Kampanye Hentikan Kekerasan Pada Anak

Para pekerja seni pantomim Purworejo yang tergabung dalam Purworejomime menggelar aksi stop kekerasan terhadap anak. Aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pantomim Internasional (World Mime Day), di Gong Perdamaian Alun-alun Purworejo, Kamis (22/3) petang.

Sejumlah pantomimer (pekerja seni pantomime) asal Purworejo dan Magelang berhasil memukau ratusan penonton. Dengan menghias wajah dan memakai kostum apik, mereka sukses mempertunjukkan gerakan-gerik yang unik dan sarat makna.

Di hari pantomime ini kami sengaja mengambil tema ‘stop kekerasan terhadap anak’, sebagai bentuk refleksi dan momentum untuk menyampaikan kritik sosial,” kata Andi, Ketua Komunitas Purworejomime.

Menurutnya, tingginya angka kasus kekerasan terhadap anak menjadi satu momok dalam masyarakat yang harus ditanggulangi bersama. Andi menyebutkan, sepanjang tahun 2017, Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat terdapat 3.849 aduan terkait kasus kekerasan terhadap anak. Hal itu masih belum ditambah kasus-kasus yang belum mencuat.

Kendati demikian, dalam kesempatan itu pihaknya sengaja menggandeng sejumlah seniman lukis dan pegiat perpustakaan jalanan untuk bersama-sama menyerukan aksi stop kekerasan terhadap anak melalui ekspresi seni masing-masing.

Kami berkolaborasi dengan seniman muda Purworejo melakukan satu aksi sosial. Ada yang baca buku-buku puisi, lukis langsung, mendongeng dan monolog dengan tema stop kekerasan anak,” imbuh dia.

Lebih lanjut Andi menjelaskan, World Mime Day adalah peringatan lahirnya maestro pantomim dunia Marcel Marceau. Di Purworejo sendiri peringatan ini sudah digelar sebanyak tiga kali sejak 2015. Andi berharap hal ini dapat dilakukan secara kontinu dengan ekspresi-ekspresi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu penggemar pantomim, Gani Insan Fadhila (16) warga asal Kelurahan Baledono mengaku senang bisa menyaksikan pertunjukan pantomim. Menurutnya pertunjukan pantomim sangat menarik dan punya nilai edukasi bagi masyarakat. Sehingga dia tidak pernah absen untuk melihat pertunjukan pantomime tersebut.

Seneng lihatnya, kebetulan saya juga kenal sama kakak-kakak pantomimer jadi tak pernah absen nonton pertunjukan. Apalagi temanya selalu menarik dan mendidik,” ujarnya.

Sumber: SOROT PURWOREJO (Mansur)

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *