Sejumlah komunitas pegiat lingkungan melakukan bersih embung di wilayah Semarang pada Sabtu (31/3/2018) pagi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari program Gubernur Ganjar Pranowo yang menargetkan terbangunnya 1.000 embung sebagai solusi cadangan air di musim kemarau. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 5 komunitas peduli lingkungan se-Semarang.
Selaku penyelenggara, Iqbal dari Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi Jateng) berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk membentuk kesadaran di masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan wadah untuk menggugah kesadaran masyarakat melalui para pencinta alam untuk menyikapi masalah sampah di lingkungan kita. Terutama sampah yang tergenang di embung dan tidak terkelola dengan baik. Kegiatan ini juga untuk mendukung Indonesia bebas sampah 2025,” tutur Iqbal.
Embung adalah tempat penampungan air yang digunakan sebagai sarana cadangan air saat musim kemarau. Adanya embung juga diharapkan dapat digunakan, selain irigasi pertanian, juga untuk kebutuhan cadangan air sehari-hari.
Sayangnya, pembangunan embung yang telah berjalan tidak dibarengi dengan upaya perawatan agar embung tidak tercemar oleh sampah.
Seperti halnya yang terjadi di salah satu embung yang berada di kawasan Kampus Undip. Terdapat banyak tumpukan sampah yang tidak terkelola, mulai dari sampah plastik hingga styrofoam yang tidak mudah hancur.
“Embung tersebut padahal berada di lingkungan universitas, yang tentunya banyak mahasiswa dan dosen yang seharusnya membaktikan diri untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan bisa lebih peka terhadap lingkungan,” ungkap Sintia, salah satu peserta bersih-besih dari Dasa Pala SMA 10 Semarang.
Menurut ketua panitia mini project bersih-bersih embung, Johnida, kegiatan semacam ini harus dilakukan secara konsisten oleh semua elemen agar upaya mengurangi pencemaran sampah di lingkungan dapat terealisasi.
“Adanya kegiatan yang semacam ini harus digalakan secara konsisten, tidak hanya dari pemerintah dan komunutas saja, namun semuanya,” ungkap Johnida.
Sumber: SUARR