Komunitas Boentjit Cerdas menyelenggarakan kegiatan edukasi bersama anak-anak sekitar Goedang Boentjit Sekanak, untuk belajar di Hutan Wisata Punti Kayu, Palembang. Kegiatan terdiri dari belajar cerdas cermat, lalu dilanjutkan dengan outbond. Tujuannya untuk mengenalkan alam secara langsung kepada anak sejak usia dini, Minggu (8/4).
Boentjit Cerdas merupakan salah satu komunitas di daerah sekitar Goedang Boentjit Sekanak, Tepian Sungai Musi Palembang. Komunitas ini bergerak di bidang pendidikan.
Gilang Mandala, pendiri komunitas Boentjit Cerdas mengatakan “biasanya mereka hanya melihat tepian sungai, kali ini kita ajak untuk belajar diluar. Mengenal hutan di tengah kota, mengenalkan nama-nama pohon, juga hewan yang ada di Punti Kayu”.
Ia juga mengungkapkan kegiatan ini merupakan solusi untuk merangkul anak-anak yang ngibon (penyalahgunnaan zat psikotropika dengan menghirup aroma lem aibon) agar memiliki pergaulan yang baik dan mendidik mereka kembali.
Salah satu relawan aktif Boentjit Cerdas tim kreatif, Yuvenalis Dwi Kurniawan mengaku tertarik bergabung dalam komunitas ini.
“Dari dalam diri sendiri punya passion kuat untuk terjun dalam kegiatan sosial. Apalagi Boentjit Cerdas berkerak dalam dunia pendidikan bagi anak-anak daerah marginal. Yang dapat menimbulkan efek positif jangka panjang bagi perkembangan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.
Anak-anak yang bergabung dalam komunitas ini terdiri dari usia yang berbeda. “Ada yang tidak sekolah, ada yang masih sekolah, rata-rata dari umur 6-12 tahun. Dan itu jadi kendala sendiri untuk kami mencari solusi dalam inovasi belajar,” kata Gilang Mandala.
Nayla, salah satu anak yang bergabung belajar setiap hari Sabtu, mengaku senang terhadap kehadiran komunitas Boentjit Cerdas.“Seneng ada yang ngajarin, tiap hari Sabtu kami yang kelas 5 belajar bahasa inggris bersama. Dibantuin baca bahasa inggris yang bener dan bantuin kalo ada PR,” ungkapnya.
Penulis : Febri Anastasya
Editor : Relia Ariany
Sumber: GELORA SRIWIJAYA