Banyak hal dilakukan Pemerintah Daerah, perusahaan, masyarakat, dan aktivis lingkungan dalam memperingati Hari Air Se-Dunia pada tanggal 22 Maret.
Tidak mau ketinggalan, sekelompok aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (YAPELH) dan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci), Kamis (22/03/2018) ini, melakukan bersih-bersih sampah di Sungai Cisadane.
Kegiatan yang digelar oleh para aktivis lingkungan itu mengangkat tema “Air Sungai Itu di Rawat dan Dibersihkan, Bukan Cuman Diomongin” dalam memperingati hari Air Sedunia tersebut.
Cara yang dilakukan oleh mereka yakni bersih – bersih sampah yang menyangkut di pepohonan, tiang beton jembatan dan tanggul yang terbuat dari kayu. Sehabis mengambil sampah dan dikumpulkan, kemudian sampah diangkut dengan mengunakan perahu untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Hari ini kami bersama kawan yang lain mengadakan kegiatan mungutin sampah di sungai Cisadane, kegiatan seperti ini bukan hanya pada saat memperingati hari Air atau hari Sampah. Tapi kegiatan bersih – bersih dan mungutin sampah ini kami lakukan setiap hari,” ujar Asep Sobirin ketua pelaksana kegiatan kepada wartawan.
Menurutnya, untuk menjaga lingkungan sungai Cisadane agar bebas dari sampah maupun limbah industri tidak hanya dilakukan dengan cara ‘diomongin’ atau didiskusikan saja. Kondisi sungai ini akan terus memprihatinkan kalau tidak dibarengi tindakan nyata.
“Artinya sudah saatnya pemerintah, masyarakat dan pelaku industri bersama-sama merawat serta menjaga lingkungan sungai Cisadane ini,” ungkap pria yang akrab dipanggil Jebong tersebut.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Deny Tri Permana Koordnator aksi YAPELH. Pihaknya meminta kepada pihak industri yang memang selama ini memanfaatkan air baku sungai Cisadane untuk terjun langsung ke sungai.
“Kami minta kepada pelaku indsutri untuk tidak membuang limbah cairnya yang tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu supaya baku mutu air sungai Cisadane itu tidak tercemar oleh limbah cairnya,” ucapnya.
Sementara Supriyatna, koordinator Ranger Patrol Cisadane berpesan kepada Pemerintah Kota Tangerang maupun penegak hukum, supaya memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku indutri yang memang selama ini masih kerap membuang limbah cairnya secara langsung tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
“Karena kalau ibarat penyakit itu keadaan sungai Cisadane itu sudah kronis, jadi jangan hanya memanfaatkan airnya saja. Tapi harus bisa menjaga dan merawat lingkungan sungai ini,” tandasnya.
Sumber: TANGERANG ONLINE