Demi meningkatkan minat baca sejak usia dini, tiga komunitas peduli literasi yang ada di Pulau Bali, diantaranya, komunitas Lapak Pustaka Bali, Rumput Baca, dan Bagi Buku NTT, menggelar diskusi bersama di basement Gereja Katedral, Paroki Roh Kudus, Denpasar Bali, pada Kamis malam lalu (10/5).
Diskusi yang digelar pertama kali ini pun mengangkat topik permasalahan, kendala, hingga berbagi strategi ataupun cara apa saja yang tepat demi meningkatkan minat baca terhadap anak.
“Jadi konsep diskusi kita kali ini lebih ke sharing, berbagi informasi serta strategi ataupun cara agar bisa meningkatkan minat baca buku. Makanya kita mengundang beberapa komunitas yang kita kenal seperti Lapak Pustaka dan Bagi Buku NTT yang ada di Bali,” ujar Gregorius Herionaldo Tengko dari Rumput Baca Bali.
Karena tak bisa dipungkiri, lanjutnya, kesadaran masyarakat untuk membaca di tengah derasnya laju perkembangan zaman dan teknologi, sangatlah minim.
“Maka dari itu, kita sebagai penggiat literasi ingin menyamakan visi dan misi demi menyuarakan pentingnya literasi. Tentu besar harapan, kita bisa bergerak bersama menyelenggarakan program literasi di Bali,” imbuhnya.
Kegiatan itu pun disambut antusias baik oleh para anggota Lapak Pustaka Bali dan Bagi Buku NTT.
Yoni Uskoni, salah satu volunteer regional Bali dari Bagi Buku NTT menuturkan jika program diskusi seperti ini sangatlah penting bagi penggiat literasi.
“Karena jika komunitas ini bisa berkumpul bersama, saya pikir akan lebih efektif untuk mengkampanyekan literasi,” pungkas Mahasiswa Udayana asal Kefa, NTT ini.
Selain itu, pihaknya juga bisa berkesempatan menyebarkan informasi tentang keberadaan Bagi Buku NTT yang kerap menyalurkan buku-buku bacaan ke setiap pelosok desa di NTT.
“Mungkin kendala kami region Bali adalah kekurangan anggota atau tenaga saja untuk bisa menyalurkan buku-buku. Kita berharap siapa saja bisa ikut bergabung, tidak hanya orang NTT. Jadi kita bisa saling berbagi buku ke tempat-tempat terpencil lainnya,” lanjut Yoni Uskoni.
Lebih lanjut ia menjelaskan juga, bahwa visi dari Bagi Buku NTT yang terbentuk sejak 4 April 2014 silam ini adalah menjadi penyalur sekaligus menumbuhkan minat baca anak usia sekolah di NTT, khususnya daerah terpencil yang sama sekali belum tersentuh teknologi.
Sementara itu, Perin Nambung salah satu anggota komunitas Lapak Pustaka Bali menuturkan jika pihaknya siap jika program literasi ini terus dilakukan secara bersama-sama.
“Terlebih khusus bagi kita (Lapak Pustaka Bali, Red) dan Komunitas Rumput Baca yang juga punya misi yang sama untuk mendirikan taman bacaan anak ini bisa bergandengan dan mensupport dalam setiap kegiatan,” jelas mahasiswa asal Manggarai, Flores tersebut.
“Salah satu contohnya ikut terlibat dan rutin melakukan kegiatan ‘Lapak Baca Buku Gratis’ di tempat-tempat terbuka. Cara itu saya pikir lebih baik untuk bisa mendekatkan buku kepada masyarakat,” ujar Perin.
Lebih dari itu, lanjutnya, kegiatan diskusi ini juga sangat bermanfaat untuk membuka networking antar komunitas.
Terlebih, komunitas Lapak Pustaka yang dominan berasal dari Manggarai ini juga siap membantu program pengiriman buku ke setiap daerah di NTT, membantu rekan-rekan dari Bagi Buku NNT regional Bali.
Sumber: THE EAST